TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 73 stupa Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibungkus plastik atau tarpaulin. Penutupan itu bertujuan mencegah kerusakan candi akibat guyuran abu vulkanik Gunung Kelud di Jawa Timur. (Baca juga: Alat Seismik Merapi Catat 10 Kali Dentuman Kelud).
Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur Iskandar M. Siregar mengatakan 100 petugas balai itu telah memasang terpal pada stupa, yakni satu stupa induk dan 72 stupa teras Candi Borobudur. "Untuk menutup stupa induk atau stupa yang paling besar, dibutuhkan tarpaulin dengan berat lebih dari 700 kilogram," kata Iskandar, Jumat, 14 Februari 2014.
Stupa induk berdiameter 16 meter dengan tinggi 8 meter. Sedangkan stupa teras berdiameter 3,5 meter dengan tinggi 4 meter. "Penutupan ini bagian dari mitigasi bencana mencegah kerusakan candi," katanya. (Baca juga: Gunung Kelud Meletur, 3 Bandara Ditutup).
Menurut dia, petugas mulai memasang terpaulin pada stupa sejak Jumat pagi pukul 06.00 WIB. Ketika itu, ketebalan abu vulkanik di sekitar Candi Borobudur mencapai 5 milimeter. Selain menutupi stupa, petugas Balai Konservasi Borobudur juga meneliti sifat abu dan keasamannya. "Kami menutupi stupa dengan tarpaulin sambil terus melihat perkembangan situasi," ujarnya. (Baca juga: Tinggi Letusan Kelud Capai 17 Kilometer).
Tarpaulin plastik penutup stupa didatangkan dari Jerman. Tarpaulin mengandung zat poliester tahan air dan tidak mudah sobek, dengan ketebalan 0,4-0,5 milimeter dan berat 410-780 gram per meter persegi. Untuk pengadaan tarpaulin, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 238,9 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Anggaran itu untuk pengadaan 73 unit tarpaulin.
SHINTA MAHARANI
Berita lain:
Hujan Abu, Puluhan Warga Yogya Dirawat
Abu Kelud Selimuti Madiun
Dampak Gunung Kelud, Warga Yogya Memasak di Kamar
Sirene Kelud Tak Berbunyi Saat Evakuasi Warga
Terganggu Abu Kelud, Bandara Juanda Ditutup