TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung memastikan pembunuh dua anak perwira tentara di rumah Jalan Gudang Utara adalah Acim, pembantu mereka. Kepastian itu diambil berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik atas darah dan sidik jari pada tubuh dan barang bukti di lokasi kejadian.
"Berdasarkan sidik jari dan DNA darah, pelakunya adalah Acim. Dia pelaku tunggal," ujar Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi di kantornya, Jumat malam, 27 Juni 2014.
Setelah membunuh Praja Pratama, 17 tahun, dan Aura Rivi, pemuda lajang berusia 30-an tahun itu bunuh diri. "Setelah membunuh para korban, pelaku gantung diri dengan menggunakan tambang. Kepastian gantung diri berdasarkan tanda keluarnya lendir kuning pada hidung dan kotoran pada dubur pelaku,"kata Mashudi.
Pemeriksaan forensik dilakukan atas beberapa barang bukti di lokasi kejadian, antara lain selimut, seprei, tambang yang menjerat leher Aura dan Acim, linggis sepanjang 47 sentimeter yang berlumur darah, serta potongan jantung Acim.
Mashudi memperinci kesimpulan hasil pemeriksaan laboratorium forensik Mabes Polri dan RS Polri Sartika Asih Bandung. "Noda darah pada tangan Acim dan pada linggis yang ditemukan di TKP identik dengan darah Pr. Darah pada baju Acim di tempat cucian identik darah Au," kata dia. (Baca: Ini Hasil Visum Kasus Pembunuhan Anak Tentara)
Hasil pemeriksaan sidik jari pun mengarah kepada Acim. "Jejak cekikan pada leher Pr dan Au, juga pada tambang di leher korban adalah tangan Acim. Sidik jari pada tambang yang digunakan gantung diri juga sama dengan tangan Acim," kata Mashudi.
Namun, polisi belum memastikan kronologi eksekusi para korban dan aksi gantung diri Acim. Mereka masih akan menganalisis hasil pemeriksaan forensik dan olah lokasi kejadian. Mashudi menjanjikan publikasi hasil analisis kronologi pembunuhan pada Senin, 30 Juni 2014. (Baca: Dua Anak dan Pengasuh Tewas di Rumah Tentara)
"Kasusnya kami nyatakan ditutup karena pelaku pembunuhan sudah meninggal bunuh diri," kata Mashudi.
Tiga jasad ditemukan tewas pada Ahad pagi, 22 Juni 2014 di rumah Letnan Kolonel Rudi Martiandi di Jalan Gudang Utara Nomor 18. Dua jasad adalah anak-anak Rudi, yakni Praja, 17 tahun, dan adiknya, Aura, 15 tahun. Satu lagi adalah Acim, pembantu keluarga Rudi yang tewas tergantung tambang di dapur. Pada saat kejadian, Rudi dan istrinya, Desi, tengah bedinas di Solo, Jawa Tengah. (Baca:Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung)
ERICK P. HARDI
Terpopuler:
Enam Pengusaha RI Masuk Daftar 48 Dermawan Asia
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Ahok
Jurnalis Allan Ungkap Pembunuhan Aktivis Aceh
Trans TV Patuhi Sanksi Penghentian Tayangan YKS
Ini Kata Cak Lontong Soal Kostum Nazi Ahmad Dhani