Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Leluhur Burung Ternyata Karnivora Raksasa

image-gnews
Seorang ahli paleontologi, berpose di samping tulang dinosaurus yang baru ditemukan di sebuah peternakan di La Flecha, Patagonian, Argentina, (16/5). Para ahli mengatakan tulang tersebut milik Titanosauria dari kelompok Sauropoda berleher panjang yang hidup pada 90 juta tahun lalu. dailymail.co.uk
Seorang ahli paleontologi, berpose di samping tulang dinosaurus yang baru ditemukan di sebuah peternakan di La Flecha, Patagonian, Argentina, (16/5). Para ahli mengatakan tulang tersebut milik Titanosauria dari kelompok Sauropoda berleher panjang yang hidup pada 90 juta tahun lalu. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Southampton - Burung-burung masa kini ternyata merupakan keturunan keluarga dinosaurus pemakan daging. Sebuah studi yang dikerjakan ilmuwan University of Southampton menguak bagaimana karnivora raksasa yang dulu merajai daratan akhirnya berevolusi menjadi burung. Penelitian itu menunjukkan tubuh dinosaurus buas menyusut selama evolusi yang berlangsung lebih dari 50 juta tahun.

Dalam jurnal Science, 31 Juli 2014, para peneliti memaparkan bagaimana dinosaurus bertransformasi menjadi burung. Anggota dinosaurus teropoda, nenek moyang burung modern, menjadi satu-satunya dinosaurus yang tubuhnya diketahui terus menyusut. "Para leluhur burung itu mengembangkan trik adaptasi baru, seperti bulu, sayap, furcula (tulang yang berada di antara leher dan dada burung) dan bergerak empat kali lebih cepat ketimbang dinosaurus lain," kata Darren Naish, pakar palaeontologi vertebrata di University of Southampton.

Michael Lee, profesor dari School of Earth and Environmental Sciences, University of Adelaide, mengatakan, di dunia yang diisi hewan raksasa, para leluhur burung punya peluang hidup lebih besar dengan berubah menjadi lebih kecil dan ringan. Adaptasi anatomi, seperti kemampuan memanjat pohon, meluncur, dan terbang juga membantu mereka bertahan hidup. "Yang terpenting, evolusi itu membuat nenek moyang burung selamat dari bencana hantaman meterorit yang membunuh semua dinosaurus kerabat mereka," kata Lee. (Baca: Ilmuwan Temukan Fosil Burung Bersayap Empat)

Dalam studi itu, para peneliti mempelajari lebih dari 1.500 data anatomi dinosaurus untuk merekonstruksi pohon keluarga hewan itu. Dengan pemodelan matematika, mereka melacak evolusi adaptasi dan perubahan ukuran tubuh setiap dinosaurus. "Dinosaurus yang paling dekat relasinya dengan burung semuanya berukuran kecil. Banyak dari mereka, terutama Microraptor, punya kemampuan memanjat dan meluncur," kata Gareth Dyke, pengajar senior palaeontologi vertebrata di University of Southampton.

Leluhur burung mengalami evolusi paling inovatif dibanding dinosaurus lain. "Dalam evolusi, burung mengalahkan dinosaurus lain. Mereka selamat dari bencana, sementara kerabatnya yang bertubuh lebih besar tidak bertahan," kata Lee. (Baca: Dinosaurus Tak Berdarah Panas ataupun Dingin)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SCIENCE | PHYS.ORG | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Pemakan Semut, Tampak Lemah tapi Mematikan 
Gurita Ini Mengerami Telurnya Lebih dari 4 Tahun 
Asteroid Ubah Total Muka Bumi 
Pemburu Badak Afrika Divonis 77 Tahun Penjara

Berita lain:
Pinocchio rex, Dinosaurus Berhidung Pinokio
Orang Tibet Punya Varian Gen Langka
Hewan Ini Cerdas Meski Otaknya di Lengan
Evolusi Membuat Wajah Pria Modern Tahan Pukul

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia