TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan mayoritas pemilih partai Koalisi Merah Putih menginginkan adanya pemilihan kepala daerah secara langsung. Peneliti Lingkaran Survei Adjie Alfaraby mengatakan partai anggota koalisi di DPR tak mewakili suara konstituennya.
"Semakin kecewa. Konstituen partai koalisi bakal beralih," kata Adjie saat dihubungi Tempo, Selasa, 9 September 2014. "Tingkat elektoral mereka pada 2019 nanti bisa terjun bebas." (Baca: Pilkada oleh DPRD Menguatkan Kartel Politik)
Sigi Lingkaran Survei menunjukkan semua pemilih partai Koalisi Merah Putih menginginkan pemilihan kepala daerah secara langsung. Prosentasenya, Partai Golkar sebesar 81,20 persen, Demokrat sebanyak 80,77 persen, Gerindra berkisar 82,55 persen, Partai Keadilan Sejahtera berjumlah 80,23 persen, Partai Amanat Nasional sebanyak 85,11 persen, Partai Persatuan Pembangunan sebesar 78,66 persen, dan Partai Bulan Bintang berjumlah 87,65 persen. (Baca:LSM Ajak Rakyat Lawan Penghapusan Pilkada Langsung)
Adjie mengatakan partai anggota koalisi mementingkan pragmatisme kekuasaan semata. Koalisi, kata dia, tak peduli dengan penataan sistem pilkada yang lebih baik. "Pemilihan model ini merampas hak politik masyarakat."
Survei Lingkaran Survei dilakukan pada 5-7 September 2014. Penelitian dilakukan dengan metode multistage random sampling di tujuh ibu kota provinsi. Jumlah responden sebanyak 1.200 responden dengan margin of error 2,9 persen. (Baca juga: Koalisi Merah Putih Dinilai Bermimpi Soal Pilkada)
MUHAMMAD MUHYIDDIN
TERPOPULER
Demi Prabowo, PKS Setuju Pilkada Lewat DPRD
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Ketua PBNU: Pilkada Langsung Bukan Perintah UUD45
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu