TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membenahi sistem parkir on street di Ibu Kota. Salah satu caranya adalah menerapkan pembayaran parkir dengan sistem elektronik: parkir meter.
Kepala Unit Teknis Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan penerapan parkir meter bakal segera dilakukan. Untuk sementara, pihaknya bakal melakukan uji coba terlebih dahulu di Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, yang kerap dikenal sebagai Jalan Sabang.
“Uji coba akan dilakukan pekan depan,” kata Sunardi melalui pesan pendek yang diterima Tempo, Ahad, 21 September 2014. “Tanggal pastinya nanti akan saya sampaikan.” Untuk menopang rencana itu, dalam beberapa hari ke depan akan dilakukan pembenahan infrastruktur, seperti marka parkir dan signboard (papan peringatan). (Baca: Rugi Rp 200 M per Tahun, DKI Gunakan Parkir Meter)
Menurut Sunardi, uji coba akan dilakukan selama tiga bulan ke depan. Dalam uji coba tersebut, Dinas tak mengeluarkan duit sepeser pun. Sebab, semua peralatan uji coba ditanggung oleh vendor. Namun ia tak menyebutkan nama vendor tersebut. “Alatnya didatangkan dari Swedia,” kata Sunardi.
Sunardi menyebutkan ada sebelas alat parkir meter yang akan diujicobakan di Jalan Sabang. Satu mesin parkir meter dapat mendeteksi 10-15 mobil. Konsumen, kata dia, tak lagi membayar kepada juru parkir, tapi diatur oleh mesin dengan tarif Rp 4.000-5.000 per jam. (Baca: Ahok Akan Gaji Preman untuk Jaga Parkir Meter)
Dalam praktek, pengendara mesti menggunakan kartu yang bisa di top up di bank atau tempat yang telah ditentukan. Adapun bank yang berminat terkait dengan mekanisme pembayaran di antaranya Bank DKI, BNI, Mandiri, Danamon, BCA, dan BRI.
“Program parkir meter tidak menggunakan dana APBD,” kata Sunardi. Parkir meter menggunakan pola penerapan kerja sama berbentuk investasi dengan sistem bagi hasil. Sebanyak 70 persen dari hasil pendapatan untuk pihak ketiga atau swasta, dan sisanya untuk DKI. Sunardi berharap sistem ini segera bisa diberlakukan. "Mudah-mudahan tahun ini bisa terlaksana se-DKI," ujarnya. (Baca: Ahok: Mesin Parkir Jakarta Sama seperti Eropa).
ERWAN HERMAWAN
TERPOPULER
Ketua Umum PDIP Hanya untuk Trah Sukarno
Sosok Misterius di Balik Make Over Polwan Cantik
Kisah Program Polwan Cantik Jadi Pembawa Acara
Ahok Ingin Asian Games Jakarta Lebih Wah dari Cina