TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, mengatakan dominasi koalisi pro-Prabowo dalam mengisi alat kelengkapan strategis di parlemen harus dibarengi dengan tata kelola yang baik.
Oce mengaku merasa khawatir, jika kewenangan besar ini tidak dikelola dengan baik, akan banyak penyalahgunaan yang dilakukan untuk kepentingan kelompok. (Baca: PPP Dapat Jatah 2 Ketua Komisi di DPR)
"Kalaupun memang mau menyapu bersih parlemen lagi dengan mengisi alat kelengkapan strategis, harus orang yang berkualitas," ujar Oce saat dihubungi, Senin, 13 Oktober 2014. "Antisipasi agar tidak terjadi kebocoran anggaran dan juga kontrol pemerintahan berjalan dengan baik."
Oce juga menuturkan posisi alat kelengkapan di parlemen, seperti Badan Anggaran, Komisi Energi, dan Komisi Keuangan, merupakan alat yang sangat penting bagi jalannya pemerintahan. Oce menyarankan agar posisi alat kelengkapan itu tidak diisi oleh orang-orang yang kontroversial. (Baca: Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur)
"Juga jangan sampai diisi oleh orang yang memiliki rekam jejak buruk, baik itu tersangkut kasus korupsi ataupun semacamnya," kata Oce. "Jika tidak, maka pemerintahan baru nanti tidak akan berjalan karena dikuasai hanya segelintir kelompok." (Baca: Pengamat Minta Jokowi Gaet Koalisi dengan Menteri)
Sebelumnya, setelah berhasil menguasai kursi pimpinan DPR dan MPR, koalisi pro-Prabowo yakin bakal merebut semua alat kelengkapan di parlemen. Mereka optimistis bakal mengisi tempat seperti Badan Anggaran.
REZA ADITYA
Terpopuler:
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Amir Syamsuddin: Nurhayati Sudah Diberi Sanksi
Zuckerberg Lihat Sunrise di Borobudur Luput dari 'Radar'