TEMPO.CO, Jakarta - Dua vaksin ebola hasil eksperimen saat ini sedang diujikan kepada manusia. Jika berhasil, jutaan dosis ini dapat tersedia tahun depan. Bagaimana cara kerja vaksin tersebut? (Baca: Pasien Terduga Ebola Diperiksa Ketat di Liberia)
Kedua vaksin pada dasarnya terdiri atas virus berbahaya yang sudah “dimodifikasi” dengan protein virus ebola. “Protein tersebut akan berperang melawan ebola yang ada di dalam tubuh,” kata Derek Gatherer, pakar bioinformatika dan virologi dari Lancaster University di Inggris, seperti dikutip dari Livescience, Senin, 3 November 2014. (Baca: Alasan Pasien Terduga Ebola Pulang ke Indonesia)
Gatherer menjelaskan proses tersebut mendorong respon imun tubuh mengembangkan antibodi terhadap ebola. Idealnya, vaksin ini akan membantu tubuh mengembangkan antibodi yang siap melawan virus. (Baca: Pasien Terduga Ebola Sempat Kena Malaria dan Lever)
Vaksin pertama, yang dimulai pengujiannya musim panas ini, sedang dikembangkan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAD) dan GlaxoSmithKline. Vaksin tersebut terdiri atas jenis virus dingin bernama adenovirus, yang mengandung materi genetik dua strain ebola: Zaire dan Sudan. (Baca: Trombosit Pasien Terduga Ebola di Madiun Menurun)
Adenovirus tak bisa dibentuk di dalam tubuh manusia. Virus ini digunakan untuk memasukkan gen ebola ke seseorang. Kemudian, pada gilirannya protein ini menghasilkan ebola tunggal. Jika bekerja dengan baik, adenovirus ini akan menghasilkan imun terhadap ebola. Tes pertama vaksin pada orang, disebut Phase 1 Trial, diberikan kepada 20 orang dewasa sehat. (Baca: Rekan Terduga Ebola Khawatir Ikut Tertular)
Vaksin kedua terdiri dari vesicular stomatitic virus (VSV-ZEBOV), virus yang terutama menginfeksi hewan (termasuk hewan pengerat, sapi, babi dan kuda). Dalam vaksin ini, satu gen dari VSV digantikan dengan gen protein virus ebola Zaire. (Baca: Pasien Terduga Ebola Sering Nganggur di Liberia)
Pengujian vaksin VSV-ZEBOV akan dimulai November ini di National Institute of Health. Vaksin ini akan diujikan kepada 39 orang dewasa sehat. VSV-ZEBOV ini dikembangkan oleh Public Health Agency of Canada dan dilisensikan kepada perusahaan biofarmasa NewLink Genetics Corp. (Baca: Pasien di Madiun dan Kediri Negatif Ebola)
Hasil uji vaksin ini diharapkan akan keluar Desember mendatang. Jika berhasil, putaran kedua akan langsung diterapkan kepada terjangkit ebola di Afrika Barat. Tujuannya, menurut WHO, untuk melihat efektivitas kerja vaksin. Rencananya, vaksin ini akan diproduksikan pada 2015, jika uji coba berhasil.
AMRI MAHBUB
Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel
Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita
@TrioMacan2000 Mengaku Tahu Korupsi Ahok