TEMPO.CO, Yale - Para ahli geologi akhirnya berhasil mengungkap pertanyaan mengapa hewan tak mengalami perkembangan meskipun sudah ada oksigen muncul untuk pertama kali di bumi. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science akhir bulan lalu ini menunjukkan bahwa pada 800 juta tahun lalu kadar oksigen hanya mencapai 0,1 persen dibandingkan saat ini.
"Jumlah tersebut tak mampu membantu evolusi hewan pada akhir masa Proterozoikum," ujar pakar geologi dari Yale University, Noah Planavsky, seperti dikutip Sciencedaily, Rabu, 5 November 2014. Dengan kata lain, atmosfer bumi tidak bisa mendukung keragaman makhluk hidup. (Baca juga: Kehidupan di Bumi Berasal dari Mars?)
Planavsky menambahkan, hewan membutuhkan sejumlah kadar oksigen untuk perkembangannya. Penelitian yang dilakukan bersama Christoper Reinhard dari Georgia Institute of Technolgy ini melihat kadar kromium (Cr) isotop sedimen kuno di Cina, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Oksidasi kandungan kimia yang ditemukan di bagian kerak benua ini menunjukkan keberadaan oksigen bebas di atmosfer.
Secara khusus tim geolog ini mempelajari sampel kromium yang disimpan di wilayah laut dekat pantai. Mereka membandingkan sampel yang diambil dari keempat negara tersebut dengan tanah lokal muda. Menurut Planavsky dan Reinhard, tanah lokal muda mengandung tingkat oksigen yang lebih tinggi. (Baca: Air di Bumi Diduga dari Asteroid)
"Meski masih sangat rendah, kadar oksigen sedang dalam keadaan berkembang," para ilmuwan menuliskan dalam laporannya. Jumlah oksigen pun semakin meningkat sejak munculnya hewan di berbagai wilayah.
Temuan ini diklaim dapat mengubah paradigma tentang asal-usul hewan dan perkembangan kehidupannya. "Hanya memang butuh pendalaman lebih lanjut," anggota penelitian dari University of California Riverside, Tim Lyons, menambahkan.
Sumber pendanaan penelitian ini berasal dari NASA Exobilogy Program dan Earth-Life Transition Program dari National Science Foundation.
AMRI MAHBUB
Berita Terpopuler :
DPR Soroti Penggabungan 3 Kementerian
KPK Endus Modus Baru Koruptor, Apa Saja?
Afganistan Minta Bantuan KPK