TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Komandan Landasan Udara Iskandar Letnan Kolonel Jhonson Henrico Simatupang masih yakin bahwa ada puing pesawat Air Asia QZ8501 dan jenazah korban jatuhnya pesawat tersebut yang terlihat dari pesawat atau helikopter tim evakuasi.
"Sampai sekarang belum bisa dibuktikan di lapangan bahwa hari kesekian semuanya akan tenggelam. Maka itu kami masih melakukan penyisiran," kata Jhonson di Iskandar, Sabtu, 10 Januari 2015.
Menurut Jhonson, umumnya, tubuh manusia yang jatuh ke laut pada dua hari pertama akan tenggelam. Dua hari kemudian tubuh itu akan mengapung. Lantas, dua hari berikutnya lagi tubuh akan tenggelam selamanya. (Baca: Cuaca Baik, Ekor Air Asia Diangkat Pagi Ini)
Tapi kondisi laut yang tidak bisa diprediksi memunculkan kemungkinan jenazah masih bisa terlihat dari udara walau sudah melebihi waktu itu. "Pada kenyatannya, akhir-akhir ini tetap saja ada yang mengambang."
Sedangkan puing pesawat, Jhonson memastikan, bakal tenggelam jika tidak menyimpan udara. Ini berbeda dengan sepasang jok penumpang pesawat yang ditemukan pada 5 Januari lalu, yang mengapung karena busa jok masih menyimpan udara sehingga menahannya untuk tidak tenggelam. (Baca: Ganti Rugi Korban AirAsia, Berapa Dana Jasindo?)
Jhonson menyatakan tidak peduli ada-tidaknya puing atau jenazah yang terlihat dari udara. "Lebih penting memerintahkan pesawat atau helikopter melakukan penyisiran daripada mereka diam di bandara," ujar Jhonson.
Pesawat Air Asia QZ8501 jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, pada Ahad, 28 Desember 2014, setelah hilang kontak. Pesawat itu membawa 155 penumpang dan 7 awak.
MUHAMAD RIZKI
Berita terpopuler lainnya:
Interupsi Khotbah Jumat, FPI: Itu Kurang Beradab
Heboh, Dosen IAIN Ajak Mahasiswa Belajar di Gereja
Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan
'PNS Seksi' di Kota Bekasi Ditegur