Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PEREMPUAN itu menjerit histeris di ruang sidang Pengadilan Negeri Bantul, Yogyakarta. Lolongannya terdengar hingga ke luar ruangan. "Dia bukan yang melakukannya!" ia berteriak. Puluhan pengunjung, yang hari itu, Senin, 2 September 1997, memadati ruang sidang, tercekat. Perempuan itu tak hanya memberi kesaksian. Dia juga seperti menumpahkan kebusukan yang ia ketahui berbulan-bulan sebelumnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo