Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat ingin menurunkan berat badan, berbagai informasi pun kita kumpulkan, baik dari buku, internet, atau saran orang lain. Sayangnya, kadang kita tak bisa membedakan mana informasi yang benar dan tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini tips atau informasi salah yang sering diberikan orang ketika kita berusaha menurunkan berat badan, seperti dilansir Cheat Sheet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Awas, Kenaikan Berat Badan Ancam Kecantikan Kulit Wajah
Berat Badan Turun dengan Batasi Kalori, Ini Tipsnya
Viral, Mahasiswi Korea Susutkan Berat Badan hingga 50 Kilogram
Cara Mudah Mengetahui Berat Badan Ideal
#Makin ringan tubuh, makin sehat
Angka yang terlihat pada timbangan tak bisa dijadikan cermin kesehatan. Tujuan dari menurunkan berat badan tidak hanya untuk melihat angka di timbangan yang lebih sedikit, tapi lebih kepada ingin memiliki tubuh yang bugar.
#Makan 1.200 kalori sehari
Kita jangan hanya berpatokan pada asupan kalori bila berniat menurunkan berat badan. Sistem metabolisme masing-masing orang berbeda, begitu juga dengan kemampuan membakar kalori. Orang yang lebih berotot memiliki kemampuan membakar kalori lebih cepat dibanding yang berlemak.
#Menghindari makanan tertentu
Karbohidrat adalah salah satu zat makanan yang diperlukan tubuh untuk berfungsi dengan semestinya karena menyediakan energi buat tubuh dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Zat ini pun sebenarnya justru dibutuhkan tubuh. Adapun karbohidrat bisa didapatkan dari berbagai makanan, termasuk buah dan sayuran, bukan hanya dari roti terigu dan nasi.
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
#Memilih pola makan tertentu
Banyak tren diet yang dijalani orang demi hidup sehat dan berat badan terjaga, seperti menjadi vegetarian atau menghindari gluten. Namun, kedua pilihan tersebut tidak serta-merta mampu menurunkan berat badan.
Memang, kedua macam diet itu memiliki manfaat kesehatan masing-masing. Tapi, bila kita tidak paham bagaimana memberi nutrisi pada tubuh saat melakukan diet tersebut, hasilnya justru berat badan bertambah, bukan berkurang.
#Suplemen membuat langsing
Meminum teh detoks atau pil pembakar lemak bukanlah kunci untuk menurunkan berat badan. Hasil penelitian bahkan menunjukkan kecilnya dampak dari suplemen pelangsing itu sehingga sungguh tidak realistis bila hanya bergantung pada dua macam suplemen tersebut.
#Makan apa saja asalkan berolahraga
Jangan percaya pada mitos bisa memakan apa pun asalkan diimbangi olahraga. Menurut para pakar, upaya menurunkan berat badan itu 75 persen dari makanan dan 25 persen lagi dari olahraga. Jadi, kita tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di pusat kebugaran setelah makan tanpa kendali.
Ilustrasi diet. shutterstock.com
#Semua yang berlabel diet dan alami itu sehat
Industri makanan memang cerdas. Mereka memberi label "sehat", "diet", "bebas lemak", atau "alami" untuk menarik minat pembeli. Contohnya minuman bersoda. Meski sudah dilabeli "diet", tetap saja minuman bersoda tidak baik buat kesehatan dan bisa membikin gemuk.
#Latihan kardio adalah kunci
Banyak orang berpikir latihan kardiovaskular adalah cara terbaik menurunkan berat badan. Memperbanyak latihan kardiovaskular memang penting, dan lebih baik lagi bila diimbangi latihan angkat beban sehingga bukan hanya lemak yang terbakar, tapi juga otot terbentuk.
#Makan tiga kali sehari
Berapa kali kita harus makan dalam sehari agar berat badan turun bervariasi. Ada yang bilang makan normal tiga kali sehari, ada juga yang menyarankan makan enam kali dengan porsi kecil. Menurut para ahli, bukan jumlah berapa kali makan yang penting, tapi berapa kalori yang masuk itu lebih penting.
#BMI adalah indikator akurat
Indeks masa tubuh (BMI) dianggap sebagai indikator akurat mengenai kesehatan. BMI memang cara yang baik untuk menakar lemak tubuh, tapi tak bisa dijadikan patokan kita sehat atau tidak.