Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengurangi kalori berlebihan demi menurunkan berat badan bukan hal bijak. Hal ini malah bisa menyebabkan rasa lapar yang sulit tertahankan dan mengganggu kinerja tubuh. Selain itu, penurunan berat badan biasanya tidak permanen dan berpotensi merusak kesehatan secara keseluruhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemenuhan kebutuhan kalori per hari untuk diet harus disesuaikan agar penurunan berat badan dapat berjalan dengan efektif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Secara umum, wanita memerlukan sekitar 2.000 kalori per hari untuk mempertahankan berat badannya. Untuk menurunkan sekitar 0,5 kilogram berat badan dalam seminggu, seorang wanita harus menurunkan konsumsi kalori per harinya menjadi 1.500 kalori.
Sementara, rata-rata pria membutuhkan 2.500 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan. Untuk menurunkan sekitar 0,5 kilogram per minggu, kebutuhan kalori per hari untuk diet harus dipotong menjadi 2.000 kalori.
Asupan kalori tersebut juga bergantung pada banyak faktor, mulai dari usia, tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas, kesehatan metabolisme, dan lainnya.
Sebenarnya, hitung-hitungan kalori untuk diet cukup sederhana. Apabila Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada kalori yang dibakar setiap harinya, berat badan Anda anak naik. Sebaliknya, apabila Ada mengonsumsi lebih sedikit kalori dan membakar lebih banyak kalori melalui aktivitas fisik, berat badan pun bisa turun.
Oleh karena itu, konsultasikan pada dokter atau ahli gizi untuk mengetahui berapa kalori yang Anda butuhkan setiap hari. Ahli gizi akan membantu menyusun rencana diet yang efektif.
Diet rendah kalori membuat metabolisme tubuh melambat sehingga menghambat tingkat penurunan berat badan. Kondisi ini juga menempatkan tubuh pada mode kelaparan sehingga Anda lebih rentan untuk makan lebih banyak.
Selain lapar, kekurangan kalori membuat tubuh tak memiliki energi yang cukup sehingga terasa lemas.