Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bandara Soekarno-Hatta Tambah Fasilitas Penyandang Cacat  

Lift dan toilet khusus penyandang cacat ini merupakan fasilitas baru yang tersedia di Terminal 1, 2, dan 3.

5 Mei 2015 | 11.18 WIB

Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, Nepal berada di urutan ketiga bandara terburuk di dunia. Kondisi toilet yang tidak memadai dan kurangnya pendingan ruangan menjadi beberapa penyebab. PRAKASH MATHEMA/AFP/Getty Images
Perbesar
Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, Nepal berada di urutan ketiga bandara terburuk di dunia. Kondisi toilet yang tidak memadai dan kurangnya pendingan ruangan menjadi beberapa penyebab. PRAKASH MATHEMA/AFP/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang - Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, PT Angkasa Pura II, terus berbenah dan menambah fasilitas khusus penyandang cacat seperti lift dan toilet. Dua fasilitas ini disiapkan dalam jumlah banyak di setiap terminal kedatangan maupun terminal keberangkatan bandara terbesar di Indonesia tersebut.

"Fasilitas khusus kini sudah tersedia, dan jumlahnya akan terus ditingkatkan," ujar Manajer Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan, Selasa, 5 Mei 2015.

Untuk toilet, tutur Yudis, diletakkan persis di terminal keberangkatan setelah melewati ruang check in dan terminal kedatangan setelah penumpang turun dari pesawat. Begitu juga dengan lift yang diposisikan di ruang check in dan apron Bandara. Pengelola Bandara menilai fasilitas khusus yang tersedia saat ini sudah memadai dan mencukupi serta memenuhi standar minimum.

"Tentunya kami selalu mengevaluasi dan meng-update tingkat kebutuhan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada," katanya.

Lift dan toilet khusus penyandang cacat ini merupakan fasilitas baru yang tersedia di Terminal 1, 2, dan 3. Seperti di Terminal 1, fasilitas toilet dan lift berada di IA2, IB2, dan IC2. Ruang toilet yang cukup luas, berukuran 3 x 3 meter, itu ditempatkan di titik setelah penumpang melakukan check in. Dengan menggunakan pintu sistem sensor otomatis, penyandang cacat lebih mudah menggunakan fasilitas ini.

Koordinator Operasi Terminal I, Slamet, mengatakan, sebelum lift ini tersedia, penyandang cacat harus melalui remote gate, jalan menanjak sepanjang 4 meter dengan kemiringan 45 derajat. "Tentu ini sangat tidak nyaman dan rawan bagi penggunanya," tutur Slamet.

Selain fasilitas khusus penyandang cacat, Slamet mengatakan, untuk menambah kenyamanan pengguna jasa Bandara, Terminal 1 kini telah bersolek. Ruangan check in diperluas dengan cara meminimalkan tenant-tenant. Saat ini ruangan check in lebih terang dan lega karena tanpa tenant. Penjual. Selain itu, catnya pun lebih cerah dengan warna putih. Fasilitas eskalator juga ditambah di setiap terminal keberangkatan.

JONIANSYAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rachma Tri Widuri Staf Redaksi

Rachma Tri Widuri Staf Redaksi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus