Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Boeing Rombak Manajemen Imbas Jatuhnya Ethiopian Airlines

Manajemen Boeing merombak jajarannya setelah pesawat Ethiopian Airlines.

20 Maret 2019 | 09.52 WIB

Kecelakaan maskapai Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta yang jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 orang tersebut juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8.  TEMPO/Abdi Purmono
Perbesar
Kecelakaan maskapai Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta yang jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 orang tersebut juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8. TEMPO/Abdi Purmono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Boeing  Co. merestrukturisasi jajaran manajemennya menyusul penyelidikan atas jatuhnya Ethiopian Airlines pada pekan lalu. John Hamilton, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden dan kepala teknisi di Divisi Pesawat Komersial, sekarang hanya menduduki posisi kepala teknisi. Adapun posisi wakil presiden bagian teknik bakal diisi oleh Lynne Hopper, yang sebelumnya mengepalai bagian Tes dan Evaluasi di Divisi Tes dan Teknologi.

Baca: Sebelum Dilarang Terbang, Boeing 737 Dicek Intensif oleh Kemenhub

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Perubahan ini akan mendukung (Hamilton) mendedikasikan seluruh perhatiannya kepada investigasi yang sedang berlangsung," papar CEO Boeing Kevin MacAllister dalam surat elektronik (surel) kepada seluruh karyawan Boeing, seperti dilansir Reuters, Rabu, 20 Maret 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia melanjutkan reshuffle diperlukan sejalan dengan upaya perusahaan memprioritaskan dan menambah sumber daya atas penyelidikan kecelakaan tersebut. Pada Juli 2013-Maret 2016, Hamilton menduduki posisi sebagai wakil presiden bagian keamanan dan kepatuhan serta mengawasi Commercial Airplanes Organization Designation Authorization, sebuah program yang khusus menangani sertifikasi keamanan spesifik atas nama Federal Aviation Administration (FAA) AS.

Usai kecelakaan kedua yang melibatkan model 737 Max 8 keluaran Boeing dalam waktu kurang dari 5 bulan, produsen pesawat terbang asal AS itu menghadapi berbagai pertanyaan dari regulator di seluruh dunia mengenai keamanan dan fitur yang ada di model tersebut. Serikat pilot beberapa maskapai juga mengungkapkan kurangnya informasi yang mereka terima mengenai fitur-fitur yang ada.

Secara keseluruhan, regulator penerbangan di sejumlah negara sudah mengeluarkan larangan terbang untuk lebih dari 300 unit 737 Max 8. Pengiriman atas hampir 5.000 unit lainnya, yang bernilai lebih dari US$ 550 miliar, dari  Boeing kepada maskapai juga ditunda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus