Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan laba bersih senilai Rp 14,54 triliun pada kuartal I 2022. Laba tersebut naik 4.593 persen dari sebelumnya rugi Rp 324 miliar pada periode yang sama 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik,” ujar manajemen dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis, 28 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emiten BUKA mengantongi pendapatan Rp 788 miliar atau tumbuh 86 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan mitra meningkat 227 persen menjadi Rp 472 miliar atau naik 47 persen ketimbang kuartal IV 2022.
Dari sisi operasional, BUKA membukukan laba operasional Rp 14,4 triliun atau naik 4.497 persen dari rugi Rp 328 miliar pada tahun lalu di periode yang sama. Capaian ini terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk.
Di sisi lain, BUKA mengklaim telah mencatatkan permodalan yang kuat dengan posisi kas perseroan Rp 20 triliun pada akhir Maret 2022. Perusahaan memastikan penggerak utama pertumbuhan perseroan adalah pertumbuhan mitra.
Sebab sepanjang kuartal I, TPV Mitra bertambah 78 persen menjadi Rp 17,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi Mitra terhadap TPV perseroan pun naik dari 35 persen pada kuartal I 2021 menjadi 51 persen.
“Pertumbuhan ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para mitra. Pada akhir Maret 2022, jumlah mitra yang telah terdaftar mencapai 13,1 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021,” tutur manajemen.
Adapun kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan menunjukkan peningkatan dari 34 persen pada kuartal I 2021 menjadi 60 persen pada periode yang sama tahun ini. Rasio beban umum dan administrasi--tidak termasuk kompensasi berbasis saham--terhadap total processing value (TPV) menjadi 1 persen dibandingkan dengan 1,1 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Bukalapak mencatat, selama kuartal pertama ini, TPV tumbuh 25 persen menjadi Rp 34,1 triliun. Pertumbuhan TPV didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 34 persen sepanjang tiga bulan pertama. Sebanyak 74 persen TPV perseroan berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia.