Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk. menargetkan kerugian perusahaan turun menjadi Rp 1,4 triliun pada 2022. Adapun Bukalapak mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,67 triliun pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nilai itu meningkat 24,6 persen dibandingkan 2020 di Rp 1,34 triliun. Kerugian perusahaan disumbang dari pengembangan fitur-fitur baru dengan pendapatan yang tinggi.
"Namun setelah melihat progres year to date, apabila perseroan mampu, hanya mendapatkan Ebitda yang disesuaikan pada Juni-Desember per bulan setara dengan ebitda yang disesuaikan Mei, ada kemungkinan (kerugian) tersebut bisa di bawah Rp 1,4 triliun," kata Direktur Bukalapak Teddy Oetomo dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 29 Juni 2022.
Menurut Teddy, fitur baru yang tengah dikembangkan ini memerlukan pendanaan, misalnya untuk peluncurannya. Dia menuturkan kinerja perseroan masih sesuai jalur hingga saat ini.
Teddy memastikan emiten berkode BUKA itu sudah berada di fase berikutnya, yaitu bukan lagi memperbaiki kinerja melalui efisiensi self and marketing, subsidi, dan sebagainya. "Tapi bagaimana terus menumbuhkan pendapatan atau revenue," ujarnya.
Dia mengatakan kenaikan pendapatan bisa dilihat dari kuartal I 2022 yang sudah meningkat cukup signifikan. Bukalapak mengalami penguatan kinerja dengan pertumbuhan total processing value (TPV) dan pendapatan yang kuat.
"TPV selama kuartal pertama 2022 tumbuh sebesar 25 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," kata dia.
Pendapatan perusahaan yang tumbuh dari startup digital itu pada kuartal pertama tahun ini terkerek 86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Melalui mitra Bukalapak, perseroan terus memberdayakan dan mendorong digitalisasi warung di seluruh Indonesia.
Dia mengatakan mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan kinerja perseroan. TPV mitra pada kuartal pertama 2022 tumbuh 78 persen. Sementara itu, pendapatan mitra pada kuartal pertama 2022 meningkat 227 persen.
"Kami optimististis kenaikan tersebut dapat dipertahankan secara sustainable. Progres ini akan terus continue true up di 2022," kata Teddy.
Baca juga: Bukalapak Perbarui Fitur Bayar Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Panduannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini