Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menyebut program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) didominasi oleh peran pengecer. Menurut dia, pengecer berperan sebesar 51,6 persen dalam penyaluran penjualan beras SPHP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rata-rata penyaluran lebih dari 10 ribu ton per hari melalui 26.096 pengecer," kata Suyamto saat menggelar konferensi pers di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 20 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suyamto menjelaskan, pengecer yang terlibat dalam penyaluran beras SPHP itu terdiri dari 12.615 pengecer di pasar dan 16.481 pengecer di luar pasar yang lokasinya terjangkau oleh masyarakat.
Tak hanya pengecer, Suyamto juga menjabarkan komposisi sektor yang berkontribusi pada penyaluran beras SPHP, yakni distributor sebesar 42,9 persen, Satgas sebesar 4,3 persen, pemerintah daerah atau Pemda sebesar 1 persen, dan BUMN 0,3 persen.
Lebih lanjut, Suyamto turut menyinggung soal penyaluran beras SPHP lewat ritel modern. "Total realisasi SPHP lewat ritel modern tahun 2024 secara nasional sebesar 17.274 ton," ujarnya.
Sebagai informasi, beras SPHP merupakan program pemerintah dalam menjaga pasokan pangan dan stabilitas harga di tingkat konsumen melalui penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).