Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

CATL Mulai Produksi Baterai EV pada 2026, Sudah Kantongi Offtaker dari Eropa dan AS

CATL akan memulai produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia pada Maret 2026 dengan kapasitas awal 7,5 GWh untuk pasar Eropa dan Amerika

19 Mei 2025 | 08.05 WIB

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah) menyaksikan  penandatanganan MoU antara PT Industri Baterai Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) dengan CBL International Development Pte Ltd., unit bisnis CATL, perusahaan baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di kantor Kementerian BUMN, Rabu, 16 Oktober 2024. Istimewa
Perbesar
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah) menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Industri Baterai Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) dengan CBL International Development Pte Ltd., unit bisnis CATL, perusahaan baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di kantor Kementerian BUMN, Rabu, 16 Oktober 2024. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen baterai kendaraan listrik asal Cina, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) ditargetkan memulai produksinya di Indonesia paling lambat Maret 2026. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa CATL sudah memiliki offtaker atau pembeli hasil produksi yang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Investasi CATL menurut Yuliot berlanjut di Indonesia dengan kapasitas sebesar 15 GWh dan produksi perdana pada 2026 memiliki kapasitas separuh dari yang disepakati. “Ini tahap pertama sudah mendapatkan persetujuan (dari Pemerintah China) 7,5 GWh,” kata Yuliot seperti dikutip dari Antara, Ahad, 18 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, dana investasi untuk produksi 7,5 GWh selanjutnya didapat lewat penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Sehingga nantinya, kapasitas total 15 GWh bisa direalisasikan.

Yuliot juga mengungkapkan CATL sudah memiliki offtaker atau pembeli hasil produksi yang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat. Namun CATL belum bisa menyampaikan siapa vendor yang akan menyerap produksi baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) tersebut.

Pernyataan Yuliot disampaikan seusai pertemuan antara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang membahas rencana kerja sama CATL dan Indonesia Battery Corporation (IBC) membangun pabrik sel baterai di Indonesia. Perjumpaan tersebut diunggah di akun instagram resmi Erick pada 14 Mei 2025.

Turut hadir dalam pertemuan itu Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia Todotua Pasaribu, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria, beserta para Direksi BUMN. Ada pula Representative of the Chairman CATL for Resource Affairs (CATL) Li Changdong. “Kerja sama ini merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan di Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai pusat global untuk kendaraan listrik di Asia Tenggara,” tulis Erick di akun instagram @erickthohir. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus