Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Cerita Fayumi Banting Setir Usai Lihat Potensi Besar Bisnis Beternak Telur Bebek

Ahmad Fayumi tak menyesali kembali ke kampung halaman di Serang setelah belasan tahun merantau ke Jakarta untuk jadi peternak telur bebek.

31 Mei 2023 | 21.41 WIB

UKM Abinisa memproduksi eggroll untuk menambah nilai ekonomi dari produk telur peternakan. Foto: istimewa
Perbesar
UKM Abinisa memproduksi eggroll untuk menambah nilai ekonomi dari produk telur peternakan. Foto: istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Fayumi tak menyesali keputusannya kembali ke kampung halamannya di Serang setelah belasan tahun merantau ke Jakarta. Kembali ke Kampung Legon, Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, pada 2014 lalu. Pria berusia 45 tahun itu banting setir dari pekerja di perusahaan swasta jadi peternak telur bebek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sekitar 2015 kembali ke Serang dan coba beternak telur bebek karena memang ada potensinya di sana,” tutur Ahmad kala dihubungi pada Rabu, 31 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memulai usaha beternak telur bebek bukan hal mudah juga. Di kampung halamannya, walau peternak telur bebek cukup banyak, rupanya hanya bisa menjadi sarana penyambung hidup sehari-hari saja.

Ahmad kerap mendengar keluhan kawan-kawan dan tetangganya yang beternak telur bebek. “Mereka sering cerita kalau hidupnya tidak berkecukupan padahal tiap hari bekerja,” tutur Ahmad.

Ahmad lalu berinisiatif membentuk kelompok peternak agar bisa sama-sama mengembangkan usaha beternak telur bebek. Saat itu ada beberapa orang yang ikut bergabung. Kelompok mulanya dibentuk sebagai sarana pengaduan dan berdiskusi.

Lambat laun mereka mulai memikirkan cara meningkatkan produksi telur. Susi Rahwati, 40 tahun, istri Ahmad lalu berinisiatif untuk mengelola hasil telur menjadi telur asin agar ada nilai tambah dari panen telur bebek segar.

Sekitar awal 2020, Ahmad membentuk kelompok UKM Abinisa. Beberapa bulan kemudian ia mencoba mengajukan pinjaman KUR mikro ke Bank Rakyat Indonesia atau BRI terdekat.

Selanjutnya: Dengan adanya bantuan modal, kelompok yang dibentuk Ahmad ...

Dengan adanya bantuan modal, kelompok yang dibentuk Ahmad dan istrinya itu perlahan mulai bisa menata bisnis penjualan dan pengolahan telur bebek.

Rupanya pengajuan pinjaman itu jadi salah satu pembuka Ahmad dan UKM Abinisa menjalani bisnis lebih baik. Bukan hanya permodalan yang didapat, Klaster Usaha Telur Asin Abinisa ini juga mendapat kesempatan pelatihan dan produknya ikut dipamerkan di sejumlah bazar. Bantuan dan pelatihan dari sejumlah dinas juga berdatangan.

Sejumlah pelatihan membuat anggota kelompok itu kini lebih tahu soal proses produksi sampai pemasaran produk telur asin. Serta menghadirkan nilai tambah dari produk utama mereka.

Saat ini menurut Ahmad omzet yang diperoleh dari penjualan telur bebek tiap bulannya mencapai Rp 60-70 juta. Sedangkan produk turunan seperti telur asin, tepung telur asin dan egg roll ada di kisaran Rp 30 juta per bulan.

Ahmad kini sedang mencoba untuk memasarkan produknya secara daring lantaran sampai saat ini produk-produknya masih dijual dengan cara konvensional. "Sedang disiapkan tapi memang belum bida kepegang," ujarnya lantaran anggota aktif di kelompoknya masih terbatas sekitar 18 orang yang mengurusi peternakan serta 12 peserta ibu-ibu yang mengolah produk turunan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus