Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jones Lang Lasalle (JLL) merupakan perusahaan financial dan profesional dalam bidang real estate yang menawarkan pelayanan untuk klien yang mencari peningkatan nilai dari menduduki atau menginvestasi real estate.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan ini juga berusaha mendorong pertumbuhan investasi di sektor properti bagi perekonomian Indonesia dengan melayani klien di 70 negara dan lebih dari seribu lokasi di seluruh dunia, termasuk 200 perkantoran. Hal ini membuat JLL kembali masuk ke dalam daftar peringkat majalah Fortune untuk World's Most Admired Companies.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami bangga dapat masuk kembali ke dalam daftar tahunan majalah Fortune sebagai World’s Most Admired Companies. Penghargaan ini mencerminkan nilai-nilai inti dari kerja tim, etika dan keunggulan kami yang kuat, serta komitmen kami untuk membuat klien-klien dan karyawan JLL mencapai ambisi mereka," kata Christian Ulbrich, CEO JLL, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 29 Januari 2018.
Daftar peringkat World's Most Admired Companies di Fortune menentukan perusahaan dengan reputasi terkuat dalam industrinya. Korn Ferry Hay Group, perusahaan konsultan global, bekerja sama dengan Fortune setiap tahunnya sejak 1997 untuk memilih serta memberi peringkat bagi Most Admired Companies dan mengidentifikasi alasan mengapa perusahaan-perusahaan ini sangat dihargai.
Para klien dan organisasi pihak ketiga terus mengakui JLL secara global untuk etika, tanggung jawab, serta budaya perusahaan yang baik dan komitmen untuk menjadi perusahaan pilihan.
Tak hanya mendapatkan penghargaan Fortune, tahun lalu pun JLL telah mengumpulkan penghargaan dari Amerika Serikat dan negara lain, seperti Dow Jones Sustainability Index, One of World’s Most Ethical Companies, Ethisphere Institute, Linkedln Top Companies, Working Mother 100 Best Companies, dan Perfect Score in the Human Rights Campaign Foundation’s Corporate Equality Index.
ANDRA PRABASARI | MWS