Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Fitness Bisa Redakan Stres? Belum Tentu, Simak Penelitiannya

Fitness yang berlebihan ternyata dapat mengantarkan seseorang pada stres. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

4 April 2018 | 20.05 WIB

Ilustrasi olahraga dengan dumbell. heartyhosting.com
Perbesar
Ilustrasi olahraga dengan dumbell. heartyhosting.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, AdelaideFitness yang berlebihan ternyata dapat mengantarkan seseorang pada stres. Sebuah penelitian yang dilakukan Departemen Psikiatri University of Adelaide menyebutkan, remaja peserta fitness banyak mengalami depresi ketika harus melewatkan satu hari dari kewajiban berlatih.

Penelitian ini dilakukan setelah Departemen Psikiatri University of Adelaide menerima laporan kesehatan 252 remaja yang mengaku depresi setelah melakukan sepertiga latihan fitness mereka. Dalam laporan tersebut, rata-rata remaja peserta fitness baru menjalani sebulan latihan. Dengan intensitas 30 menit selama tiga hari dalam seminggu.

Baca juga:
Dokter Terawan Dipecat IDI, Begini Reaksi Para Mantan Pasien
Asian Games 2018 : 5 Makanan yang Harus Dihindari Para Atlet
Ingat KLIK, Trik Agar Anak Tak Terjebak Permen Berbahaya

“Menariknya, gejala depresi yang timbul memiliki tanda yang tidak biasa seperti pada gejala depresi pada umumnya,” ujar Bernard Baune, kepala peneliti di Departemen Psikiatri University of Adelaide, seperti yang dikutip dari Webmd, Selasa 3 April 2018.

Gejala depresi muncul terutama, bila peserta fitness tidak menemukan sama sekali tanda-tanda perubahan fisik yang sesuai harapan mereka.

Penelitian yang akan dipublikasikan di Journal effective Disorder, Juli mendatang ini sempat dikritisi peneliti lain. Sebab, selama ini program latihan rutin pada fitness atau olahraga lainnya dipercaya dapat melepas stres.

Meski menyarankan mengganti program latihan atau jenis olahraga, penelitian baune tidak menyebutkan, bila berhenti latihan fitness dapat menyebabkan depresi lanjutan. Masih banyak keterkaitan yang perlu digali lebih dalam lagi dari penelitian ini.

WEBMD | HEALTHDAY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus