Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jaga Harga Beras, Bulog Serap Gabah Petani  

Bulog Cirebon menargetkan bisa menyerap 600 ton gabah.

24 Maret 2015 | 19.24 WIB

Buruh tani mengumpulkan karung gabah basah panen yang akan dibawa menyeberangi Sungai Citarik dari Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, 3 Maret 2015. Harga beras naik sampai 30 persen, dimana pemerintah tidak akan impor karena panen raya akan segera tiba. TE
Perbesar
Buruh tani mengumpulkan karung gabah basah panen yang akan dibawa menyeberangi Sungai Citarik dari Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, 3 Maret 2015. Harga beras naik sampai 30 persen, dimana pemerintah tidak akan impor karena panen raya akan segera tiba. TE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Cirebon - Bulog Subdivre Cirebon mulai menggenjot penyerapan gabah ke petani. Penyerapan dimaksimalkan selama musim panen raya rendeng.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Subdivre Bulog Cirebon Miftahul Ulum, Selasa, 24 Maret 2015. "Saat ini kami sudah melakukan kontrak sebanyak 600 ton dengan sejumlah mitra kerja kami," kata Miftahul. Jumlah tersebut, menurut dia, ditargetkan bisa terserap dan mengisi gudang Bulog.

Sedangkan untuk harga, menurut Miftahul, mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) yang baru ditetapkan dan ditandatangani Presiden Jokowi. Berdasarkan instruksi presiden yang ditandatangani pada 17 Maret 2015, telah ditetapkan harga gabah kering panen (GKP) dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen sebesar Rp 3.700 per kilogram pada tingkat petani atau Rp 3.750/kg pada tingkat penggilingan. Untuk gabah kering giling (GKG) dengan kualitas kadar air minimum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen seharga Rp 4.600/kg di penggilingan atau Rp 4.650/kg di gudang Bulog. Untuk harga beras ditetapkan Rp 7.300/kg di gudang Bulog.

Dia berharap harga pembelian pemerintah yang baru itu bisa membuat Bulog menyerap gabah dan beras dari petani lebih banyak. Ada tiga saluran penyerapan beras, yaitu melalui satgas, unit pengolahan gabah dan beras (UPGB), serta mitra kerja. Bulog Subdivre Cirebon memiliki sedikitnya 86 mitra kerja yang tersebar di sejumlah wilayah.

Selanjutnya, Miftahul menambahkan, pihaknya akan terus menggenjot penyerapan gabah dan beras dari petani mulai April hingga Juni atau pada masa panen rendeng (hujan). Sebab, harga gabah dan beras biasanya akan anjlok pada musim panen rendeng, sehingga mereka akan turun agar harga gabah di tingkat petani tidak anjlok.

"Selain itu, pada panen musim tanam gadu (kemarau) biasanya harga gabah akan kembali tinggi, bahkan lebih tinggi daripada harga pembelian yang ditetapkan pemerintah," kata Miftahul. Selama 2015, Bulog Subdivre Cirebon memiliki target prognosa penyerapan hingga 95 ribu ton.

Dari Kabupaten Cirebon dilaporkan bahwa sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon saat ini sudah mulai panen. "Di antaranya di Kecamatan Babakan dan Kecamatan Karangwareng yang terdapat di wilayah timur Kabupaten Cirebon," kata Sekretaris Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Muhidin. Selain itu, Kecamatan Suranenggala dan Kecamatan Dukuhpuntang juga sudah panen. "Namun panen raya baru akan terjadi pada April mendatang."

Dengan adanya daerah yang sudah panen, maka harga gabah pun sudah mulai turun, yaitu berkisar Rp 3.500-3.600/kg. Karena sudah masuk ke harga pembelian pemerintah, Muhidin pun meminta Bulog untuk turun langsung ke lapangan membeli gabah dan beras dari petani. 

IVANSYAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus