Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Joko Widodo atau Jokowi menargetkan penurunan tingkat kemiskinan pada 2024 menjadi 7 persen dan kemiskinan ekstrem sebesar nol persen. Namun sayangnya, target tersebut dianggap sulit tercapai karena sejumlah faktor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Margo Yuwono mengatakan perlunya perbaikan sistematik pada aspek tata kelola penanggulangan kemiskinan, termasuk tata kelola data.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, kemiskinan merupakan hal dinamis sehingga perlu dirancang tata kelola data yang baik melalui pemutakhiran data secara rutin, terintegrasi, dan berkesinambungan, agar target mengatasi kemiskinan ekstrem pada 2024 dan sasarannya menjadi jelas.
Lantas, berapa jumlah penduduk miskin di Indonesia saat ini? Provinsi mana saja yang tergolong miskin?
Data jumlah penduduk miskin di Indonesia
Berdasarkan data BPS, per Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan bila dibandingkan dengan September 2021. Persentase penduduk miskin di Indonesia per Maret 2022 sebesar 9,54 persen atau sekitar 26,16 juta jiwa. Angka tersebut menurun 0,17 persen dibandingkan pada September 2021. Namun mengalami kenaikan bila dibandingkann Maret 2022 yakni sekitar 0,2 juta jiwa.
Perhitungan jumlah penduduk miskin di Indonesia menggunakan sebuah konsep bernama kemampuan mencukupi kebutuhan dasar (basic needs approach). Sistem tersebut mengacu pada Handbook on Poverty and Inequality yang dirilis oleh Bank Dunia (World Bank). Rata-rata pengeluaran penduduk miskin di bawah per kapita.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut provinsinya
Hasil dari Susenas BPS diperoleh urutan data jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2022, antara lain.
1. Jawa Timur (Jatim) sebanyak 4,181 juta jiwa.
2. Jawa Barat (Jabar) sebanyak 4,07 juta jiwa.
3. Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 3,831 juta jiwa.
4. Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 1,268 juta jiwa.
5. Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 1,131 juta jiwa.
6. Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak 1,044 juta jiwa.
7. Lampung sebanyak 1,002 juta jiwa.
8. Papua sebanyak 922.120 jiwa.
Baca: 9. Banten sebesar ...
9. Banten sebanyak 814.020 jiwa.
10. Aceh sebanyak 806.820 jiwa.
11. Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 777.440 jiwa.
12. Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 731.940 jiwa.
13. DKI Jakarta sebanyak 502.040 jiwa.
14. Riau sebanyak 485.030 jiwa.
15. Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 454.760 jiwa.
16. Sulawesi Tengah (Sulteng) sebanyak 388.350 jiwa.
17. Kalimantan Barat (Kalbar) sebanyak 350.250 jiwa.
18. Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak 335.210 jiwa.
19. Sulawesi Tenggara (Sultra) sebanyak 309.790 jiwa.
20. Bengkulu sebanyak 297.230 jiwa.
21. Maluku sebanyak 290.570 jiwa.
22. Jambi sebanyak 279.370 jiwa.
23. Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 236.250 jiwa.
24. Papua Barat sebanyak 218.780 jiwa.
25. Bali sebanyak 205.680 jiwa.
26. Kalimantan Selatan (Kalsel) sebanyak 195.700 jiwa.
27. Gorontalo sebanyak 185.440 jiwa.
28. Sulawesi Utara (Sulut) sebanyak 185.140 jiwa.
Selanjutnya: 29. Sulawesi Barat sebesar...
29. Sulawesi Barat (Sulbar) sebanyak 165.720 jiwa.
30. Kepulauan Riau sebanyak 151.680 jiwa.
31. Kalimantan Tengah (Kalteng) sebanyak 145.100 jiwa.
32. Maluku Utara (Malut) sebanyak 79.870 jiwa.
33. Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 66.780 jiwa.
34. Kalimantan Utara (Kaltara) sebanyak 49.460 jiwa.
Penyebab kemiskinan di Indonesia
Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terdapat sejumlah faktor penyebab kemiskinan, yaitu kondisi alamiah dan ekonomi, struktural dan sosial, serta juga kultural (budaya). Adapun penjelasan lebih rinci mengenai alasan timbulnya kemiskinan adalah sebagai berikut.
1. Kemiskinan Alami dan Ekonomi
Diakibatkan oleh keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), dan sumber daya lainnya yang berperan dalam pembangunan. Sehingga kegiatan produksi relatif rendah dan tidak mampu meningkatkan kondisi ekonomi.
2. Kemiskinan Struktural dan Sosial
Kombinasi pembangunan yang belum merata serta tatanan kelembagaan dan kebijakan belum memadai menjadi salah satu penyebab kemiskinan. Hal ini dapat terjadi apabila pendirian infrastruktur hanya berfokus pada daerah-daerah tertentu.
3. Kemiskinan Budaya
Kebiasaan hidup yang kurang kerja keras juga menjebak seseorang dalam belenggu kemiskinan. Selain masalah SDM, tatanan sosial dan kesempatan kerja yang terbatas membuat kalangan tertentu semakin terpinggirkan.
Demikian informasi mengenai jumlah penduduk miskin di Indonesia beserta peringkatnya per provinsi. Jumlah tertinggi diraih oleh Jawa Timur, sedangkan persentase terbesar berada di Papua.
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.