Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Persero atau KAI memastikan tak ada keterkaitan pembagian tiket kereta api lokal gratis dengan kampanye pemilihan presiden. Vice President Public Relation PT KAI Edy Kuswoyo mengatakan program tiket cuma-cuma diberlakukan khusus untuk momentum HUT BUMN.
Baca juga: Perayaan HUT BUMN Akhirnya Diundur
"Jadi tidak ada kaitannya dengan kampanye capres," ujar Edy dalam pesan pendeknya kepada Tempo, Sabtu, 13 April 2019.
Warganet meramaikan program tiket kereta api lokal gratis yang diberlakukan sebelum pemilihan presiden. Sejumlah orang menaruh praduga bahwa upaya KAI membagi tiket cuma-cuma ini erat hubungannya dengan kepentingan kampanye salah satu capres.
Direktur Utama PT KAI Edy Sukmoro sebelumnya telah menjelaskan maksud dan tujuan penggratisan tiket KA lokal. "Menyambut momentum HUT ke-21 Kementerian BUMN, promo Rp 0 tersebut merupakan kontribusi KAI dalam mewujudkan BUMN hadir untuk negeri," ucap Edi dalam keterangan tertulisnya melalui Humas, Jumat, 12 April 2019.
Tiket tak berbayar ini berlaku semua kalangan. Namun, kuota dibatasi satu nama satu tiket. KAI menjelaskan, kuota tiket gratis sesuai dengan kapasitas maksimum masing-masing kereta api.
Edi menjelaskan, penumpang yang telah membeli tiket jauh-jauh hari dapat dengan harga normal mengambil kembali uang pembeliannya. Pengambilan uang berlaku maksimal 3 hari sejak kedatangan KA.
Berdasarkan keterangan pers yang disiarkan KAI, berikut ini rincian tiket gratis tersebut.
A. KA Perintis
1. Batara Kresna Purwosari – Wonogiri (PP)
2. Kertalaya Kertapati – Indralaya (PP)
3. Lembah Anai Lubuk Alung – Kayu Tanam (PP)
4. Cut Meutia Krueng Geukeuh – Bungkah – Krueng Mane (PP)
5. Minangkabau Ekspres Bandara Internasional Minangkabau – Padang (PP)
6. LRT Sumsel - Semua relasi
B. KA Lokal PSO
1. Cibatuan Purwakarta – Cibatu (PP)
2. Bandung Raya Ekonomi Kiaracondong – Cicalengka
3. Cicalengka – Padalarang (PP)
4. Bandung – Cicalengka
5. Padalarang – Cibatu (PP)
6. Purwakarta – Cicalengka (PP)
7. Padalarang – Bandung (PP)
8. Padalarang – Kiaracondong
9. Sibinuang Pariaman – Padang (PP)
10. Srilelawangsa Binjai – Medan (PP)
11. Kedung Sepur Ngrombo – Semarang Poncol (PP)
11. Prameks Yogyakarta – Kutoarjo
Yogyakarta – Solobalapan (PP)
12. Kutoarjo – Solobalapan (PP)
13. KRD Ekonomi Sidotopo – Porong
14. Surabayakota – Porong (PP)
15. Surabaya Pasarturi – Lamongan (PP)
16. Jenggala Mojokerto – Sidoarjo (PP)
17. Jatiluhur Cikampek – Tanjung Priok (PP)
18. Kalijaga Solobalapan – Semarang Poncol (PP)
19. Dhoho Blitar – Kertosono – Surabayakota (PP)
20. Penataran Surabayakota – Malang – Blitar (PP)
21. Blitar – Surabaya Gubeng (PP)
13. Tumapel Malang – Surabayakota
14. Surabaya Gubeng – Malang
15. Pandanwangi Jember – Banyuwangi (PP)
16. Siliwangi Cianjur – Sukabumi (PP)
17. Patas Merak/Merak Jaya Merak – Rangkasbitung (PP)
18. Seminung Kota Bumi – Tanjung Karang (PP)
19. Way Umpu Kota Bumi – Tanjung Karang (PP)
20. Siantar Ekspres Siantar – Medan (PP)
21. Cilamaya/Cepat Purwakarta Purwakarta – Tanjung Priok (PP)
22. Cilamaya/Walahar Ekspres/Ekonomi Lokal Tanjung Priok – Purwakarta (PP)
23. Ekonomi Lokal Sidoarjo – Surabaya Pasarturi – Bojonegoro (PP)
24. Surabaya Pasarturi – Sidoarjo (PP)
25. Kertosono – Surabayakota (PP)
Baca berita kampanye di Tempo.co
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini