Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melaporkan bahwa beroperasinya light rail transit atau LRT Jabodebek berdampak pada naiknya volume penumpang kereta rel listrik atau KRL. Hal itu diungkap oleh Corporate Secretary PT KCI Anne Purba dalam konferensi pers di Kantor KCI, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terbukti begitu (LRT Jabodebek) aktif normal lebih dari 20 perjalanan, di Stasiun Sudirman sendiri itu mengalami samai 30 persen bahkan pernah 35 persen,” ujar Anne pada Senin, 6 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anne, itu terjadi karena terhubungnya antara Stasiun LRT Dukuh Atas dengan Stasiun Sudirman. Dengan beroperasinya kereta layang itu, dalam satu hari penumpang KRL mencapai 30 ribuan.
Selain itu, di Stasiun Cawang yang terhubung dengan Stasiun LRT Cokoko juga mengalami kenaikan 12-15 persen. Artinya dengan adanya konektivitas yang saat ini dibangun itu juga mempengaruhi volume dari KRL. “Mudah-mudahan LRT juga nanti semakin normal sehingga pengguna transportasi publik bisa naik lagi,” tutur Anne.
Namun, belakangan belasan rangkaian kereta atau trainset LRT Jabodebek harus menjalani perawatan. Hal itu menyebabkan pembatalan sejumlah perjalanan. Saat ini hanya ada 9 trainset yang beroperasi.
“Pada masa perawatan ini sejumlah sarana kereta diharuskan tidak dapat dioperasikan, hingga perawatan selesai dilaksanakan,” ujar Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo lewat keterangan tertulis dikutip Kamis, 19 Oktober 2023.
Dengan demikian, headway atau jarak kedatangan antar kereta menjadi lebih panjang. Kuswardoyo menjelaskan, perawatan tersebut untuk memastikan perjalanan LRT Jabodebek aman dan nyaman.
Beberapa perawatan yang dilakukan adalah 13 trainset harus melakukan bubut roda guna memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek. Sementara 2 trainset lainnya mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.
“Akan berlaku beberapa hari ke depan (pembatalan perjalanan). Kami akan informasikan jika ada perubahan lebih lanjut,” tutur Kuswardoyo. Kabar terakhir jumlah unit trainset yang masuk bengkel bertambah menjadi 18 trainset.
Pilihan Editor: Atap Stasiun LRT Jabodebek Jebol, Ini Penjelasan PT KAI