Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemenko Perekonomian Sebut Proyek JCM Berkontribusi pada Penurunan 56 Ribu Ton CO2e

Kerja sama JCM diteken pada Agustus 2013 antara Kemenko Perekonomian RI dengan Menteri Luar Negeri Jepang.

19 Januari 2023 | 16.01 WIB

Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian Ferry Ardianto (tengah) dan  First Secretary Energy and Natural Resources Kedubes Jepang Hiroshi Nishimoto (kanan)  dalam acara Media Briefing Implementasi Joint Crediting Mechanism (JCM) di Gedung Kemenko Perekonomian, Kamis, 19 Januari 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Perbesar
Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian Ferry Ardianto (tengah) dan First Secretary Energy and Natural Resources Kedubes Jepang Hiroshi Nishimoto (kanan) dalam acara Media Briefing Implementasi Joint Crediting Mechanism (JCM) di Gedung Kemenko Perekonomian, Kamis, 19 Januari 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kementerian Koordinator Bidang Prekonomian (Kemenko Perekonomian) Ferry Ardyanto menyebut proyek joint crediting mechanism (JCM) telah berkontribusi terhadap penurunan 56 ribu ton emisi karbondioksida ekuivalen (CO2e).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tadi sudah disampaikan dari 52 proyek tersebut ada 56 ribu sekian ton karbondioksida ekuivalen. Jadi, kita berharap dengan semakin banyaknya proyek maka program pemerintah untuk penurunan emisi mencapai National Determined Contribution (NDC) nanti kalau sudah disamakan dengan emisinya bisa segera terlaksana," kata Ferry dalam acara 'Media Briefing Implementasi JCM 2022' di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk diketahui, 52 proyek JCM tersebut dilaksanakan mulai tahun 2013 hingga 2022. Adapun dari ke-52 proyek tersebut, 12 proyek di antaranya telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang terverifikasi atau menerbitkan kredit karbon sebesar 56.254 ton karbondioksida ekuivalen.

Adapun proyek yang berkontribusi pada penurunan emisi karbon terbesar adalah 'Utility Facility Operation Optimization Technology' yang dilaksanakan oleh Azbil Co. dan PT Pertamina (Persero). Proyek tersebut tercatat berkontribusi pada penurunan 34.956 ton karbondioksida ekuivalen. 

JCM adalah kerja sama pemerintah Indonesia dan Jepang untuk mengurangi emisi karbon dan ekonomi berkelanjutan. Kerja sama ini diteken pada Agustus 2013 antara Kemenko Perekonomian RI dengan Menteri Luar Negeri Jepang.

Selain dengan Indonesia, Jepang juga melakukan kerjasama dengan 24 negara lainnya. Namun menurut, Ferry Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan jumlah proyek JCM terbanyak.

"Terkait dengan jumlah proyek JCM di Indonesia dari 25 negara, memang Indonesia satu-satunya dengan proyek terbanyak dengan 52 proyek," tutur Ferry.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus