Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

LPEI Pamer Mitra Binaan CV Maharani Ekspor Kerajinan dan Home Decor ke Mancanegara

LPEI mengumumkan capaian mitra binaan yang menekuni kerajinan handicraft dan home decor dari kayu dan batu alam dari Pulau Bali, yaitu CV Maharani.

17 Juli 2024 | 10.57 WIB

Logo LPEI
material-symbols:fullscreenPerbesar
Logo LPEI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengumumkan capaian mitra binaan yang menekuni kerajinan handicraft dan home decor dari kayu dan batu alam dari Pulau Bali, yaitu CV Maharani. LPEI melaporkan bahwa CV Maharani telah mengekspor hasil kerajinan ke mancanegara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda, Jerman, dan Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, mengatakan lembaganya akan terus meningkatan kapasitas UKM Indonesia untuk bersaing di pasar global melalui program pelatihan ekspor, yaitu Coaching Program for New Exporter (CPNE). Dia mengatakan langkah itu untuk meningkatkan nilai dan kualitas produk ekspor serta menjadi bagian ekosistem usaha global. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"LPEI memiliki komitmen kuat untuk membantu produk lokal Indonesia menembus pasar internasional. LPEI terus berupaya untuk menyediakan serangkaian pendampingan dan pelatihan yang dirancang khusus untuk mendukung para pelaku usaha di Indonesia,” kata Maqin seperti dikutip dalam keterangan tertulis pada Selasa, 16 Juli 2024. 

Selain melalui CPNE, Maqin mengatakan LPEI memiliki program Desa Devisa dan Business Matching. Tak hanya itu, Maqin mengatakan LPEI juga tidak hanya memberi bantuan finansial, tapi juga membekali pelaku usaha dengan keterampilan. 

“Membekali para pelaku usaha dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar global,” kata dia. 

Sementara itu, Business Matching yang dilaksanakan oleh LPEI berkolaborasi dengan Atase Perdagangan (Atdag) Ottawa, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver, dan Diaspora Indonesia. Kolaborasi ini disebut menjadi alasan Maharani Craft menembus pasar ekspor Kanada untuk pertama kalinya pada April 2024. 

Industri handicraft dan home décor dari kayu dan batu alam Indonesia terus menunjukkan potensi di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global. Kondisi ini tercermin dari pertumbuhan ekspor pada kuartal-I 2024.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh tim Economist Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menunjukkan kenaikan nilai ekspor mencapai US$ 35,76 juta atau naik 8,15 persen yoy sepanjang Januari-Maret 2024.

Dari tren tersebut, terlihat adanya peningkatan ekspor didorong oleh faktor kenaikan harga. Peningkatan kumulatif nilai ekspor ini didorong oleh meningkatnya ekspor ke beberapa pasar utama, termasuk Jepang (naik US$ 6,55 juta), Korea Selatan (naik US$ 1,62 juta yoy), Jerman (naik US$ 1,15 juta yoy), Belanda (naik US$ 670,32 ribu yoy), dan Papua Nugini (naik US$ 522,09 ribu yoy). 

Pemilik CV Maharani, Irene Setiawati, mengatakan pendampingan LPEI untuk usahanya membantu membuka pasar ekspor yang lebih luas.  “Berbagai layanan dan fasilitas dari LPEI diberikan kepada pelaku UKM berorientasi ekspor seperti kami sehingga mampu melakukan ekspor,” kata Irene.

CV  Maharani telah menjadi perusahaan produsen dan eksportir aksesoris, perhiasan perak dengan desain etnik dan kontemporer. Kegiatan usaha ini juga merambah ke handicraft dan home décor dengan membawa kreativitas dan teknik yang khas dari Bali.

Maharani bekerja sama dengan kurang lebih 53 pengrajin dari daerah Gianyar Bali. Maharani Craft turut hadir dalam pameran Road to G20 di Bali pada tahun 2022 dengan menawarkan keunikan yang premium untuk kerajinan yang berfungsi sebagai hiasan untuk rumah atau home decor.

Pada tahun lalu, 2023, Indonesia paling banyak mengekspor jenis handicraft/home décor berupa Tatakan dan Peralatan Makan dari Kayu yaitu sebesar 49,3 persen. Kemudian, diikuti Perangkat Makan & Dapur dari Kayu sebesar 21,58 persen dan Perangkat Dapur atau Meja dari Logam Dasar sebesar 16,63 persen. 

“Hal ini menunjukkan keahlian dan kapabilitas Indonesia dalam pengolahan kayu serta keragaman produk utama dalam ekspor, mulai dari barang-barang kecil seperti tatakan makan hingga perangkat yang lebih besar dan kompleks,” kata Maqin. 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus