Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat pergerakan penumpang pada H-10 sampai H+7 (15 Juni – 3 Juli 2017) di 13 bandara yang dikelola perusahaan plat merah itu. Pergerakan penumpang pesawat mencapai 6,13 juta penumpang atau naik 9,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat pada angkutan Lebaran tahun ini dibarengi dengan semakin membaiknya performa maskapai," ujar President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Jum'at 7 Juli 2017.
Simak: Menhub Beberkan Rahasia Kunci Sukses Mudik 2017, Ternyata Ini..
Berdasarkan data AP II, jumlah penumpang pada arus mudik pada H-10 hingga H1 (15-25 Juni 2017) sebanyak 3,57 juta penumpang dan pada arus balik yaitu H2 hingga H+8 (26 Juni-4 Juli 2017) sebanyak 2,55 juta penumpang.
Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta jumlah pergerakan penumpang pesawat pada H-10 sampai H+7 sebanyak 3,60 juta penumpang. Untuk arus mudik tercatat 2,51 juta dan saat periode arus balik yakni 1,45 juta penumpang.
Apabila dilihat dari data tersebut jumlah penumpang pada arus balik memang lebih sedikit dibandingkan dengan arus mudik. Namun arus balik di seluruh bandara AP II termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta diperkirakan tetap akan berlangsung hingga H+20 atau tanggal 16 Juli 2017 sehingga jumlah penumpang juga akan terus bertambah.
Secara umum, Awaluddin mengatakan, operasional dan pelayanan bandara selama angkutan lebaran berjalan normal, lancar, dan nyaman.
Meskipun terjadi peningkatan signifikan jumlah extra flight, dari 689 extra flight pada angkutan lebaran (angleb) 2016 menjadi 1.639 extra flight pada angleb 2017. "Ternyata performa maskapai justru membanggakan dilihat dari tingkat ketepatan waktu atau on time performance yang mencapai 80 persen,” kata Awaluddin
Menurut Awaluddin, pemenuhan on time performance atau OTP yang merupakan salah satu indikator kesuksesan penyelenggaran angkutan lebaran berkat kerjasama maskapai, ground handling, regulator, dan seluruh stakeholder.
Pemenuhan OTP ini, kata dia, juga didorong pengaturan jadwal yang baik di bandara khususnya terkait extra flight serta diperpanjangnya jam operasional bandara-bandara AP II hingga pukul 24.00 WIB, di samping Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, dan Kualanamu yang sudah beroperasi 24 jam.
Adapun standar pelayanan selama periode angkutan Lebaran tahun ini juga meningkat seiring dengan beroperasinya terminal baru di sejumlah bandara AP II seperti di Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, Bandara Internasional Supadio di Pontianak, dan tentunya Terminal 3 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Lalu lintas angkutan lebaran sebesar 60 persen berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, oleh karena itu kami meyakini Terminal 3 yang merupakan terminal termodern dan termegah di Indonesia ini memiliki peran penting dalam mensukseskan angleb secara keseluruhan,” jelas Muhammad Awaluddin.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini