Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman mengungkap persiapan lembaganya untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2023 Masehi atau 1444 Hijriah. Dia mengatakan bahwa BI akan memastikan uang rupiah layak edar di seluruh wilayah Indonesia untuk kebutuhan masyarakat dengan jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tahun ini, kata dia, BI memiliki tema untuk menyambut bulan suci itu yakni Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri 2023 atau disingkat SERAMBI 2023. “Ada tiga strategi,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 16 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Strategi pertama memastikan uang tunai layak edar dengan jumlah Rp 195 triliun. Nilai ini tumbuh 8,22 persen dari tahun lalu.
Perkiraan tersebut, kata Aida, tentunya dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Ditambah lagi dengan dicabutnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah, serta tradisi mudik yang akan dilakukan masyarakat.
“Strategi kedua, ini tentunya kita memperluas kerja sama dengan perbankan, nanti ada 5.066 titik penukaran oleh perbankan di seluruh Indonesia,” ucap Aida. “Titik tersebut jumlahnya tumbuh 8 persen dibandingkan tahun lalu.”
Khusus untuk Jabodebek, akan ada 599 titik atau dengan uang Rp 48,2 triliun. Selain itu, BI juga ada kerja sama perbankan, di mana nanti bisa menyediakan layanan bagi yang memerlukan ritel kas seperti dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo). BI akan memastikan ketersediaan uangnya dengan bekerja sama dengan penbankan.
Selanjutnya: layanan ekspedisi rupiah berdaulat di daerah 3T
Untuk masyarakat yang memiliki uang di perbankan maka harus mengambil secara tunai terlebih dahulu kemudian ditukarkan dengan yang baru. Selain itu, Aida berujar, nanti pada tanggal-tanggal tertentu akan ada juga paket khusus sebesar Rp 3,8 juta di mana di dalamnya ada uang dari pecahan Rp 20.000 sampai Rp 1.000.
“Jadi satu paket satu orang. Kemudian kita juga nanti menyediakan uangnya nanti tahun emisi 2016 dan 2022 jadi boleh dipilih nanti pada saat ingin menukarkan uangnya,” tutur Aida.
Adapun strategi ketiga adalah BI juga memperkuat layanan kas yang dibutuhkan. Selain dari layanan ekspedisi rupiah berdaulat yang di daerah 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar), khusus lebaran ini BI juga akan ada layanan-layanan di pusat keramaian dan pusat perayaan keagamaan.
“Juga di titik-titik mudik seperti di rest area, jalur penyeberangan, di kas keliling susur sungai, dan termasuk pada hari libur. Mohon dukungannya terkait dengan sosialisasi program pelayanan kas ini selama ramadan ini,” kata Aida.
Pilihan editor: Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini