Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ramai Kabar Soal Data Pentingnya Bocor, BIN: Hoaks Itu

Belakangan ini ramai terdengar kabar bahwa data penting milik Badan Intelijen Negara atau BIN bocor. Benarkah?

8 September 2022 | 21.50 WIB

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Perbesar
Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini ramai terdengar kabar bahwa data penting milik Badan Intelijen Negara atau BIN bocor. Data yang disebut-sebut bocor itu meliputi identitas anggota, laporan, dan stategi  bisnis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meannggapi hal itu, Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto memastikan bahwa kabar data BIN bocor tersebut tidak benar atau hoaks. Ia menyatakan data BIN aman dari serangan hacker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hoaks itu mas (serangan hacker),” tutur Wawan saat dihubungi Bisnis, Kamis, 8 September 2022.

Lebih jauh Wawan menjelaskan bahwa semua data BIN menggunakan nama samaran. Selain itu, kata dia, tidak ada kebocoran data BIN. “Data BIN aman, terenkripsi, dan semua data pakai samaran. Jadi data BIN tidak bocor," ujarnya.

Sebelumnya ramai di sosial media diberitakan bahwa hacker dapat melihat lebih dari 180 dokumen alias file BIN menyangkut laporan, strategi bisnis, daftar nama agen, dan lain sebagainya. Termasuk di antaranya adalah detail daftar mulai dari nama, peringkat, unit, juga lokasi dari semua identitas yang berada dalam data BIN.

Selanjutnya: Pesan menohok hacker ke Kominfo.

Hacker yang diduga meretas data warga RI sebelumnya memberi pesan menohok kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika soal dugaan 1,3 miliar data pribadi milik KPU bocor. Mereka meminta Kominfo berhenti menjadi orang idiot.

Di salah satu utas di Breached Forum dengan judul "My Message to Indonesia Government", ada hacker yang mengomentari pernyataan Kementerian Kominfo. "My Message to Indonesia Government: Stop Being an Idiot," tulis sang hacker.

Awalnya, seorang hacker menampilkan berita yang memuat saran dari Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani, agar hacker tidak menyerang dan membobol data pribadi rakyat RI karena bisa merugikan. "(Untuk hacker) ya kalau bisa jangan menyerang lah. Karena tiap kali kebocoran data yang dirugikan ya masyarakat, kan itu perbuatan illegal access," ucapnya beberapa waktu lalu. 

Sebelumnya, Menteri Kominfo Johnny G. Plate juga menyerukan hal kontroversial ketika menanggapi dugaan kebocoran data ke situs gelap tersebut. Ia meminta masyarakat menjaga sendiri data pribadi seperti NIK dan KK masing-masing.

"Cara melindungi data itu yakni dengan tidak sembarangan memberikan NIK kepada orang lain atau pihak ketiga. Harus ada tanggung jawabnya. Jaga NIK kita sendiri," ucap Johnny, Sabtu, 3 September 2022. "Tidak boleh hanya salah-salahkan, tapi harus dicari penyebabnya dan di mana." 

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus