Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rupiah Jeblok ke 14.751 per Dolar AS Sore Ini Dipicu Kekhawatiran Atas Plafon Utang AS

Pelemahan nilai tukar rupiah di antaranya karena kekhawatiran plafon utang Amerika Serikat (AS).

12 Mei 2023 | 16.40 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan ini, Jumat, 12 Mei 2023, jeblok di tengah penguatan indeks dolar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah di antaranya karena kekhawatiran plafon utang Amerika Serikat (AS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rupiah pada Jumat sore ditutup melemah 29 poin atau 0,2 persen ke posisi 14.751 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, rupiah berada di level 14.722 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rupiah berbalik melemah hari ini terhadap dolar AS. Pergerakan indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, terlihat menguat ke level 102 sejak semalam," ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Ariston menjelaskan penguatan dolar AS didorong oleh posisi dolar sebagai aset safe haven. Pasalnya, pasar mengkhawatirkan masalah plafon utang (debt ceiling) AS dan kondisi perbankan AS serta pelambatan ekonomi Cina.

Tak hanya itu, penguatan dolar AS juga bisa dipicu oleh indikasi bahwa bank sentral AS atau The Fed belum memikirkan opsi memangkas suku bunga acuannya.

Adapun kemarin Menteri Keuangan AS Janet Yellen mendesak Kongres untuk menaikkan batas utang federal hingga US$ 31,4 triliun. Hal ini untuk mencegah gagal bayar--yang belum pernah terjadi sebelumnya--kerna dikhawatirkan bakal memicu penurunan ekonomi global.

Sementara itu, kekhawatiran tentang krisis perbankan regional AS meningkat setelah saham PacWest Bancorp anjlok 23 persen pada Kamis, 11 Mei 2023.

Pemberi pinjaman yang berbasis di Los Angeles itu mengatakan simpanannya menurun dan telah membukukan lebih banyak jaminan ke Federal Reserve AS untuk meningkatkan likuiditasnya.

Selanjutnya: Pemerintah federal AS disebut-sebut bakal ...

Pemerintah federal AS disebut-sebut bakal kehabisan uang untuk membayar tagihannya paling cepat 1 Juni 2023 mendatang, kata Departemen Keuangan. Namun hal itu bisa dicegah jika plafon utang dinaikkan.

Sebelumnya, pembicaraan mendetail tentang peningkatan plafon utang pemerintah AS US$ 31,4 triliun dimulai pada Rabu lalu, 10 Mei 2023. Adapun Partai Republik terus bersikeras pada pemotongan pengeluaran, sehari setelah Presiden Demokrat Joe Biden dan Kevin dari Partai Republik bertemu mengenai masalah tersebut untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.

Kemarin, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa gagal bayar utang AS yang dipicu oleh kegagalan untuk menaikkan plafon utang negara itu akan berdampak yang sangat serius bagi ekonomi AS serta ekonomi global. Termasuk di dalamnya adalah kemungkinan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Sementara itu, kekhawatiran tentang lemahnya permintaan di Cina juga membuat investor berhati-hati. Data harga konsumen Cina pada April, misalnya, telah naik pada kecepatan yang lebih lambat dan meleset dari ekspektasi.

Sedangkan deflasi gerbang pabrik semakin dalam. Hal ini menunjukkan lebih banyak stimulus mungkin diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca-Covid-19 yang tidak merata.

Adapun rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 14.762 per dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di rentang 14.736 - 14.770 per dolar AS. Sementara kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi 14.752 per dolar AS ketimbang posisi sebelumnya 14.722 per dolar AS.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus