Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sering Kecelakaan di Tol Cipali,Organda Minta LMS Evaluasi Desain

Organda meminta pihak operator jalan tol mengevaluasi desain median atau pembatas jalur di sepanjang Jalan Tol Cipali.

17 Juni 2019 | 19.24 WIB

Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di tol Cipali KM 151, Majalengka, Jawa Barat, Senin, 17 Juni 2019. Dalam kecelakaan yang melibatkan 4 kendaraan tersebut menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan 45 orang menderita luka-luka. ANTARA
Perbesar
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di tol Cipali KM 151, Majalengka, Jawa Barat, Senin, 17 Juni 2019. Dalam kecelakaan yang melibatkan 4 kendaraan tersebut menyebabkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan 45 orang menderita luka-luka. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Bidang Angkutan Orang Organda, Kurnia Lesani Adnan, meminta pihak operator jalan tol membenahi desain median atau pembatas jalur di sepanjang Jalan Tol Cipali. Hal ini menanggapi sering terjadinya kecelakaan di tol tersebut, termasuk kecelakaan beruntun di KM 150,9 Cipali yang baru terjadi dini hari tadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Median jalan itu kan selayaknya penghalang jalur. Tentu faktor safety (keamanannya) harus terjaga,” ujar Lesani saat dihubungi Tempo pada Senin, 17 Juni 2019.

Lesani berpendapat, semestinya median dapat menahan kendaraan untuk tetap berada di jalurnya. Dengan median yang mumpuni, kejadian bus menyelonong lajur dapat diminimalisasi. 

Lesani memastikan Organda telah mewanti-wanti sopirnya untuk beristirahat selama 4 jam sekali. Waktu istirahat sopir tersebut telah tercantum dalam standar operasional prosedur atau SOP. “Kami menyarankan seluruh anggota menlakukan sistem manajemen keselamatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan ini,” ucapnya.

Insiden kecelakaan beruntun sebelumnya terjadi pada Senin dinihari pukul 01.00 WIB. Peristiwa ini melibatkan sebuah bus milik Perusahaan Otobus Safari, Mitsubishi Expander, Toyota Inova, dan truk Mitsubishi.

Kecelakaan bermula saat bus melaju di jalur A dari arah Jakarta menuju Cirebon. Saksi menyatakan bus tiba-tiba menyelonong ke jalur B dan menabrak median jalan. Akibatnya, bus menghantam tiga kendaraan sekaligus, yaitu Inova, Expander, dan truk Mitsubishi, yang tengah melaju di jalur B. Akibat kejadian tersebut, 12 orang meninggal. Adapun dua orang menderita luka berat dan beberapa lainnya luka ringan.

Saat ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT tengah menggelar investigasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Dari fakta-fakta yang dihimpun, KNKT kini berfokus pada dua hal yang akan diperdalam yaitu ruang kendali, kedua engineering design median jalan tol Cipali.

 

 

 

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus