Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tokyo - Mata uang Uni Eropa, euro, menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Penguatan itu terjadi setelah Yunani menyetujui rancangan undang-undang tentang reformasi penting untuk mengamankan dana talangan dari krediturnya.
Pada perdagangan Jumat pagi, 24 Juli 2015, euro berada pada 1,0986 per dolar AS. Dalam sepekan terakhir, euro berada pada posisi 1,1018 terhadap dolar. "Berita dari Yunani cukup membantu. Tapi, pada dasarnya, berbicara euro atau dolar tetap pada downtrend dalam jangka panjang," kata Shinichiro Kadota, Kepala Jepang Forex Strategi di Barclays di Tokyo.
Namun penguatan euro terhadap dolar diprediksi tidak akan berlangsung lama. Musababnya, menurut Shinichiro, Bank Sentral Amerika Serikat berencana menaikkan suku bunga acuan pada 2015 ini. Ditambah lagi, dengan kemampuan perekonomian Yunani yang masih diragukan.
Dengan dua indikator tersebut, ujar Shinichiro, nilai euro diprediksi akan menurun dalam jangka panjang. "Indikator ekonomi Eropa dan data inflasi tidak sekuat pada awal tahun ini. Dan, tentu saja, Amerika Serikat yang terus mempersiapkan menaikkan suku bunga acuan," ucap Shinichiro.
Rancangan undang-undang itu disetujui 230 dari 298 anggota parlemen yang hadir. Seorang juru bicara Komisi Eropa menuturkan instansinya menyambut gembira keputusan yang diambil Yunani. Selanjutnya negosiasi dana talangan baru senilai 86 miliar euro akan dibahas di Athena pada Jumat waktu setempat.
Perwakilan IMF untuk Yunani, Delia Velculescu, mengatakan pembahasan akan difokuskan pada dua hal. Pertama, nota kesepahaman baru terkait dengan tindakan yang harus dilakukan Yunani. Kedua, soal mendapatkan aliran dana talangan tersebut.
REUTERS | SINGGIH SOARES
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini