Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

5 Area Mal Ini jadi Sarang Kuman, Hati-hati Menyentuhnya

Beberapa area di mal rupanya menjadi sarang kuman yang bisa membuat Anda sakit, termasuk pegangan eskalator dan kamar pas.

15 Juli 2019 | 13.06 WIB

Ilustrasi suasana sebuah mall
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi suasana sebuah mall

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat perbelanjaan atau mal jadi salah satu tempat favorit Anda bersama dengan keluarga. Tapi, perlu diwaspadai bahwa mal juga merupakan salah satu objek yang berkontribusi untuk membuat Anda jatuh sakit. Sebab, beberapa area di mal rupanya menjadi sarang virus dan bakteri.

Baca juga: Buka Usaha Baru, Pilih Lokasi di Pinggir Jalan atau Mal?

Situs Health.com dan The Daily Mail membagikan beberapa tempat yang wajib diwaspadai di mal. Ada baiknya, Anda dan keluarga menghindari banyak bersentuhan dengan tempat ini. Atau, segera cuci tangan setelahnya. 

1. Wastafel

Ini area paling kotor di seantero mal. Bakteri seperti E.coli menumpuk di keran karena orang-orang menyentuhnya tepat setelah menggunakan toilet. "Wastafel adalah lingkungan yang lembap sehingga bakteri dapat bertahan hidup lebih lama di sana,” kata Charles Gerba, Ph.D., profesor mikrobiologi lingkungan di University of Arizona.

Karena itu, cucilah tangan sampai bersih setelah menggunakan toilet umum. Gunakan sabun sampai berbusa dan gosok setidaknya selama 20 detik, lalu bilas sampai bersih. Kalau perlu, gunakan tisu untuk mematikan air dan membuka pintu. Jika tidak ada sabun atau tisu, bunuhlah kuman dengan pembersih tangan yang mengandung alkohol.

2. Pegangan eskalator

Dalam pengujian, ahli telah menemukan sisa makanan, E. coli, urine, lendir, kotoran, dan darah di pegangan tangan eskalator. Di situ juga ada lendir, virus pilek, dan flu. "Kami telah menemukan cairan sisa pernapasan pada pegangan tangan. Orang yang batuk ke tangannya lalu menyentuh pegangan tangan di eskalator,” kata Gerba.

Karena itu, hindari menyentuh pegangan tangan eskalator, kecuali jika benar-benar harus. Namun pastikan untuk menyemprotkan pembersih tangan sesudahnya.

3. Tombol ATM

Setelah mengetes 38 ATM di pusat kota Taipei, para peneliti di Cina menemukan masing-masing tombol mengandung rata-rata 1.200 kuman dan mikroba penyakit seperti E. coli dan virus flu. Dari kesemuanya, yang paling banyak mengandung kuman adalah tombol Enter karena semua orang harus menyentuhnya.

Untuk itu, ketuklah tombol ATM dengan kuku untuk menghindari kuman danbakteri hinggap di ujung jari. Pastikan untuk mencuci tangan atau menggunakan pembersih tangan sesudahnya.

4. Kamar ganti atau kamar pas

Setelah orang mencoba pakaian, sel-sel kulit mati dan keringat dapat menumpuk di dalam kamar pas. Keduanya dapat mendukung pertumbuhan bakteri. "Bahkan seseorang dapat dihinggapi bakteri yang tahan antibiotik seperti MRSA (methicillin-resistant staphylococcus aureus) hanya dengan mencoba pakaian,” kata Direktur Klinis Mikrobiologi dan Imunologi di Universitas New York Langone Medical Center, Philip Tierno.

Karena itu, selalu gunakan pakaian dalam ketika mencoba memakai pakaian yang menyentuh alat kelamin atau dubur. Perbanlah luka atau goresan sebelum mencoba pakaian. Luka yang terbuka dapat menjadi pintu masuk bakteri berbahaya. Pastikan pula mencuci pakaian baru sebelum dipakai.

5. Toko mainan

Toko mainan sebenarnya dapat lebih penuh kuman daripada area bermain, komidi putar, dan zona ramah anak. Anak-anak menjilati mainan, meletakkan mainan di kepala, dan menggosokkannya di wajah. Barang-barang yang tidak jadi dibeli dikembalikan ke rak, tempat yang pasti akan disentuh anak-anak lainnya.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak: Jangan Ajak Anak Terlalu Sering ke Mal

Karena itu, jika membeli mainan, usaplah mainan yang tidak dimasukkan dalam kotak tertutup dengan sabun, alkohol, atau cuka sebelum memberikannya kepada anak. Dan gunakan pembersih tangan setelah menyentuh mainan.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | HEALTH.COM | THEDAILYMAIL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus