Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perut buncit sering dikaitkan dengan penimbunan lemak di bagian perut. Penimbunan lemak ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gaya hidup, pola makan yang tidak seimbang, kelebihan kalori, atau genetik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melansir Healthline, ada dua tipe lemak pada area perut, yaitu visceral yang mengacu pada lemak yang mengelilingi hati dan organ perut lainnya. Memiliki kadar lemak visceral yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yang kedua adalah subkutan, yaitu lapisan lemak yang berada tepat di bawah kulit. Jenis ini kurang berbahaya bagi kesehatan dan berfungsi sebagai lapisan perlindungan untuk organ serta isolasi untuk mengatur suhu tubuh.
Dilansir dari WebMD, berikut beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan penimbunan lemak di perut:
1. Makan terlalu cepat
Butuh waktu sekitar 20 menit bagi otak untuk mendapatkan pesan bahwa perut sudah penuh. Jika seseorang menjejalkan makanan terlalu cepat, akan terus melewati titik yang dibutuhkan tubuh untuk memberitahu otak. Selain itu, makan terlalu cepat membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori dan menyebabkan kenaikan berat badan.
2. Kurang tidur
Sebuah penelitian menunjukan bahwa orang dewasa di bawah 40 tahun yang tidur kurang dari 5 jam semalam mendapatkan lebih banyak lemak perut. Namun tidak perlu tidur lebih dari 8 jam untuk menggantinya karena dapat menyebabkan efek perluasan usus yang sama.
3. Minum soda
Aspartam, pemanis buatan dalam soda, dapat meningkatkan lemak perut. Karena itu, hindari minum minuman bersoda dengan minum air mineral yang cukup.
4. Merokok
Merokok memiliki efek yang buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah menyebabkan perut buncit. Semakin banyak seseorang merokok, maka semakin banyak lemak yang disimpan di perut.
5. Makan dalam porsi besar
Makanlah dalam porsi yang pas menggunakan piring kecil. Hal ini dapat membantu mengelabui otak untuk berpikir bahwa Anda sedang makan dalam porsi yang besar. Namun, jika memilih piring besar, kemungkinan yang akan terjadi adalah Anda akan menghabiskan semua makanan dan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.
6. Stres
Stres dapat melepaskan hormon yang disebut kortisol ke dalam tubuh. Kadar kortisol yang lebih tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama berat badan visceral yang ada di perut. Karena itu, berlatihlah teknik relaksasi secara teratur, seperti pernapasan dalam dan meditasi untuk membantu menjaga ketenangan dan mengekang tingkat stres.
Pilihan Editor: 8 Faktor Penyebab Perut Buncit pada Pria dan Cara Atasinya