Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Akik Senilai Miliaran? Ada 4 Cara Mengecek Kualitasnya

Deman akik melanda masyarakat kita, tapi masih sedikit yang mengetahui kenapa harga batuan ini bisa mencapai miliaran rupiah.

3 Maret 2015 | 05.00 WIB

Berbagai macam batu akik dari Sungai Klawing, Purbalingga, Jateng, 18 Februari 2015. Tempo/Aris Andrianto
Perbesar
Berbagai macam batu akik dari Sungai Klawing, Purbalingga, Jateng, 18 Februari 2015. Tempo/Aris Andrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Deman akik melanda masyarakat kita, tapi masih sedikit yang mengetahui kenapa harga batuan ini bisa mencapai miliaran rupiah.


Sebuah batu disebut mulia atau gemstones karena kandungan mineralnya langka dan biasanya dijadikan batu permata oleh kebudayaan tertentu. Yang termasuk batu mulia adalah safir, ruby, emerald atau zamrud, serta alexandrite color change dan red eye.


Jenis batuan lainnya adalah semiprecious. Batu akik dengan unsur mineral silikon dioksida ada dalam kelompok ini. Silikon dioksida bisa ditemukan di mana saja di semua lapisan bumi. Tapi yang membuat sebuah batu itu istimewa adalah ketika “kawin” dengan unsur mineral lain.


Batu bacan, misalnya, memiliki percampuran silikon dioksida dengan chrysocolla dan kalsedon dan hanya ditemukan di Indonesia, Amerika, dan Peru. Batu lain yang termasuk semiprecious antara lain topaz, garnet, dan scapolite.


Adapun berlian merupakan kategori yang berbeda dengan batu mulia dan semiprecious. Berikut ini tahapan identifikasi sebuah batu di laboratorium gemologi:


 1. Pengecekan Refraction Index (RI) menggunakan refractometer. Semakin tinggi RI, semakin besar pula kejernihan dan kilauan sebuah batu.


 2. Tes Specific Gravity atau SG. Ini diperlukan untuk mengukur berat kandungan mineral pada sebuah batu. Satu batu bisa mengandung banyak mineral, seperti quartz yang terdiri atas mineral silikon dioksida atau aluminium oksida yang mengkristal dan membentuk corundum.


 3. Memastikan melalui mikroskop tentang jenis atau nama batu, dimensi, bentuk, pemotongan, asal negara, dan treatment yang sudah dialami batu.


 4. Semua hasil identifikasi dicantumkan dalam sertifikat atau ID card.


AGITA SUKMA


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yosep Suprayogi

Yosep Suprayogi

Alumnus jurusan Biologi IPB University. Memulai karier wartawan di harian Republika lalu bergabung dengan Tempo pada 2001 dan pensiun pada 2024

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus