Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Alasan Jastip Kini Dibatasi di Big Bad Wolf

Di bazar buku Big Bad Wolf 2020, ada pembatasan untuk para jastip. Bagaimana pembatasannya.

27 Februari 2020 | 10.30 WIB

Buku-Buku yang akan ditampilkan di Big Bad Wolf 2020. Tempo/Mitra Tarigan
Perbesar
Buku-Buku yang akan ditampilkan di Big Bad Wolf 2020. Tempo/Mitra Tarigan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bazar buku Big Bad Wolf akan dihelat pada 6-16 Maret di Indonesia Convention Center Hall 7-10, BSD City, Tangerang Selatan, selama 24 jam setiap hari. Ada banyak jenis buku yang ditawarkan dengan harga miring, mulai dari buku anak-anak hingga dewasa, juga buku-buku berbahasa Indonesia dan Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Melihat seseorang dengan troli dan koper berisikan puluhan buku sepertinya bukan pemandangan yang asing di bazar buku seperti Big Bad Wolf. Entah memang seorang penggemar buku atau malah jastip alias jasa titip untuk membelikan buku di acara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maraknya jastip di sebuah bazar buku murah terkadang membuat pengunjung tak mendapatkan buku yang diinginkan karena si jastip membeli buku berjudul sama dengan jumlah yang banyak (bulk-buying). Menurut Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi, sudah ada beberapa aturan bagi para jastip ketika berada di bazar buku tersebut.

"Kami sudah lakukan pembatasan, khususnya di Jakarta. Yang pertama adalah satu orang yang membeli buku melampaui nominal tertentu akan dipisah dari line antrean membayar," kata Uli.

Lebih lanjut, pemisahan antrean tersebut juga akan dibarengi dengan aturan bagi pembeli yang tidak boleh memblok satu area pembayaran untuk buku-bukunya saja.

"Selain itu, pembatasan lainnya adalah untuk satu judul buku hanya boleh dibeli sebanyak empat buah per orang. Sekuriti juga akan memantau untuk kenyamanan customer juga," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai maraknya fenomena ini, Uli mengaku pihaknya merasa tertolong dengan kehadiran para jastip untuk membelikan dan mengirimkan banyak buku bagi mereka yang tak bisa hadir di Big Bad Wolf.

"Mau tak mau, kita juga merasa tertolong dengan jastip karena mereka mampu menyebarkan buku-buku tersebut yang kita tidak bisa sampaikan," jelasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus