Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Basa-Basi Ternyata Baik untuk Jiwa Anak

Basa-basi adalah pintu untuk membuka pembicaraan dengan anak yang introvert.

10 Maret 2015 | 17.35 WIB

dailymail.co.uk
material-symbols:fullscreenPerbesar
dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Basa-basi dalam keluarga ternyata memiliki kegunaan yang cukup banyak. Selain dapat mencairkan suasana, basa-basi adalah cara yang dapat digunakan untuk memancing anak yang introvert alias tertutup bercerita kepada orang tuanya.

"Memang chit-chat sangat kita anjurkan, sebab ini salah satu cara untuk memulai pembicaraan terutama dengan anak yang introvert," ujar Anna Surti Ariyani, psikolog anak, dalam seminar psikologi keluarga bertajuk "Cerita Baru Dalam Keluarga" yang diadakan Sariwangi di rumah makan Blue Jasmine, Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Maret 2015.

Menurut Nina, panggilan Anna, anak yang introvert tidak dapat ditanya-tanya secara langsung karena pemalu dan tertutup. Bila anak itu dipaksa bercerita, orang tuanya tidak dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dihadapinya. "Yang ada anak dengan kepribadian ini akan semakin tertutup," katanya. Padahal, menurut Nina, anak introvert sebenarnya memiliki banyak cerita yang terus disimpan karena malu bercerita.

Karena itu, orang tua harus bisa meluangkan waktu setidaknya 15 menit untuk saling bercerita, bukan hanya berbicara, dengan anak. Hal ini penting untuk menggali cerita baru baik dari anak maupun orang tua. Cerita baru, menurut Nina, berfungsi sebagai katarsis dalam keluarga guna membuat hubungan menjadi lebih erat dan komunikasi berjalan lebih baik.

Tidak hanya itu, bercerita dan mendengarkan cerita dapat menjadi terapi kejiwaan yang sangat baik, terutama bagi anak yang baru beranjak remaja. "Karena anak yang baru beranjak remaja memiliki problematik yang sama sekali berbeda dengan saat mereka masih anak-anak murni," kata Nina. Pada fase ini, tingkat defensif anak tinggi, sehingga orang tua tidak cuma harus kreatif dalam menciptakan materi pembicaraan, tapi juga sensitif terhadap reaksi anak saat bercerita.

CHETA NILAWATY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cheta Nilawaty P.

Cheta Nilawaty P.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus