Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Dikerjakan Keroyokoan, Gaya Furnitur Ini Jadi Lebih Oke

Semakin bnayak desainer lintas bidang yang ikut keroyokan dalam proses produksi, hasilnya makin sip.

16 April 2015 | 05.17 WIB

Furniture Rosewood di Pondok Indah Mall, Jakarta, 8 April 2015. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Furniture Rosewood di Pondok Indah Mall, Jakarta, 8 April 2015. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada kuda laut dan kerang di sofa beludru berwarna biru yang dipajang di tengah atrium Pondok Indah Mall, pekan lalu. Itu adalah sofa karya desainer fashion Ivan Gunawan. “Saya masih mengambil tema dari koleksi pakaian saya, Thalassa,” kata Ivan. Thalassa yang dimaksud Ivan ini mengacu pada mitologi ibu segala makhluk lautan asal Yunani.

Itu sebabnya Ivan mengambil bentuk-bentuk kerang dan warna pasir untuk koleksi sofa yang diproduksinya bersama Rosewood Living, produsen furnitur asal Jakarta. “Kami ingin terus bekerja sama dengan desainer lokal untuk memperbarui desain,” kata Fallon Ang, Direktur Kreatif Rosewood, kepada Tempo.

Fallon berprinsip, makin banyak desainer lintas bidang yang ikut “keroyokan” dalam proses produksi, hasilnya makin sip. Maka, Rosewood bakal menambah jumlah desainernya. “Kenapa sofa, karena itulah daging dari produksi kami,” ujar Fallon. Rosewood sebenarnya lebih memilih menjadi produsen furnitur dengan karakter klasik Amerika ketimbang etnik.

Desain yang senantiasa baru, Fallon mengatakan, penting agar produknya bisa bersaing dengan produsen furnitur lain yang membanjiri pasar. Tapi, karena furniturnya diproduksi di dalam negeri, harga yang Rosewood tawarkan jauh lebih murah ketimbang barang impor. Satu set sofa dihargai Rp 10-15 juta. “Itu pun harga sebelum diskon,” kata dia.

Untuk produksi kolaborasi perdana Rosewood dengan desainer. Rosewood menggandeng tiga desainer. Selain Ivan, ada desainer interior Ary Juwono dan pakar soft furnishing Melissa Gobel. Menurut Ary, adalah penting membuat produk furnitur yang tidak terpaku pada satu gaya. “Saat ini, tantangan dalam desain interior rumah adalah memadukan beberapa gaya,” ujar Ary. Maka, dia mendesain sofa eklektik, gabungan lebih dari satu gaya, dengan harapan sofa tersebut bisa dipadankan dengan gaya lain.

Ary menyambut baik kerja sama yang ditawarkan Rosewood dalam mendesain produk. “Ini berbeda dengan kerja konsultasi yang biasanya bersifat pribadi,” kata dia. Untuk mendesain produk sofa yang diproduksi massal, Ary mengaku harus menekan idealismenya. “Kadang kan kita ingin maksimal dengan idealisme kita, tapi ternyata tidak bisa untuk produk massal."

Senada dengan Ary, Melissa Gobel mengatakan harus banyak mengalah dalam mendesain produk massal. “Apalagi soft furnishing belum populer di sini,” kata dia. Soft furnishing -- semua furnitur yang terbungkus kain, termasuk gorden -- yang menjadi keahlian Melissa sebenarnya meliputi pemilihan bahan kain untuk sofa, gorden, dan bantal. “Merancang produk seperti ini bikin aku deg-degan, karena takut enggak disukai pasar,” kata dia.

Fallon mengakui ada beberapa kendala soal produksi furniturnya, yaitu terbatasnya bahan baku garmen atau tekstil berkualitas. “Jadinya, hampir semua garmennya harus diimpor, karena belum ada padanannya di pasar lokal,” ujarnya.

Jika dibandingkan dengan produk impor, seperti Roche Bobois asal Prancis, yang baru buka cabang di Menteng bulan lalu, Rosewood memang kalah canggih. Misalnya, tidak ada sofa yang bisa disulap jadi ranjang dengan sentuhan hidrolik. “Tapi, untuk tahap awal, ini langkah yang sangat baik,” kata Ary. Apalagi produk Rosewood sudah diekspor ke mancanegara, dari Arab Saudi hingga Amerika Serikat.

SUBKHAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadriani Pudjiarti

Hadriani Pudjiarti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus