Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Festival Toraja Tahun Ini Terancam Batal

Festival Toraja yang ke-3 pada tahun ini terancam batal digelar lantaran sumber anggaran belum jelas.

7 Maret 2015 | 02.10 WIB

Pembukaan festival budaya  Lovely December In Toraja 2010 di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel. TEMPO/Hariandi Hafid
Perbesar
Pembukaan festival budaya Lovely December In Toraja 2010 di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel. TEMPO/Hariandi Hafid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Makassar - Festival Toraja yang ke-3 pada tahun ini terancam batal digelar. Sebab, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, sumber anggaran perhelatan tahunan berskala internasional itu hingga saat ini belum jelas.

”Penyelenggaraannya menjadi wewenang pemerintah pusat, yakni Kementerian Pariwisata. Namun, jika melihat situasinya, tampaknya tidak akan digelar,” kata Jufri, Jumat, 6 Maret 2015.

Meski demikian, Jufri masih berharap festival yang sudah mendapat perhatian wisatawan dari dalam dan luar negeri itu tetap bisa dilaksanakan. Namun, kata dia, konsep yang diusung harus berbeda.

Jufri menilai kebijakan sektor pariwisata pemerintah pusat saat ini sudah berbeda ketimbang sebelumnya. Kementerian Pariwisata lebih mengutamakan potensi MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition).

“Kebijakan seperti itu merugikan daerah yang menjadi destinasi wisata, yang mengandalkan potensi kebudayaan dan kekayaan alamnya,” ujar dia. Menurut Jufri, kebijakan yang lebih mengutamakan MICE tidak sejalan dengan keinginan pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan.

Bupati Tana Toraja, Theoffilus Alleorerung, juga menilai kebijakan MICE menimbulkan ketidakpastian dalam penyelenggaraan Festival Toraja. ”Memang penyelenggaraan tahun ini tidak jelas. Karena pelaksanaannya merupakan program Kementerian Pariwisata, kami hanya menunggu apakah tetap dilanjutkan atau ditiadakan,” ujar dia, seusai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Sulawesi di Makassar, Rabu lalu.

Theoffilus tidak yakin ketidakpastian dalam penyelenggaraan Festival Toraja terjadi gara-gara masalah anggaran. Sebab, sejak festival itu digelar pada 2013, Pemerintah Kabupaten Tana Toraja menanggung 80 persen dari nilai total anggaran yang dibutuhkan. Adapun pemerintah pusat hanya berkontribusi sebesar 20 persen.

IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kodrat Setiawan

Kodrat Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus