Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Inilah 5 Alasan Anda Tidak Dianjurkan Memencet Jerawat

Dokter kulit kosmetik dan ahli bedah kulit di The Esthetic Clinics, Rinky Kapoor, menunjukkan lima alasan seharusnya tidak pernah memencet jerawat.

29 Agustus 2023 | 13.39 WIB

Ilustrasi wanita memencet jerawat di dagu. Freepik.com/gpointstudio
Perbesar
Ilustrasi wanita memencet jerawat di dagu. Freepik.com/gpointstudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter kulit umumnta tidak akan pernah menganjurkan seseorang untuk memencet jerawat. Mengapa demikian?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dilansir dari Health Shots, dokter kulit kosmetik dan ahli bedah kulit di The Esthetic Clinics, Rinky Kapoor, menunjukkan lima alasan Anda seharusnya tidak pernah memencet jerawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Memperparah jerawat

Saat Anda memencet kulit di sekitar jerawat, risiko mendorong kotoran, minyak, dan bakteri lebih dalam ke bawah kulit pun meningkat. Selain itu, bakteri di jari Anda juga ikut bergabung dan menyebabkan jenis jerawat baru yang berasal dari lapisan dalam kulit.

2. Menciptakan lebih banyak ruang infeksi

Kapoor mengatakan bahwa ketika Anda memencet jerawat untuk mengeluarkan nanahnya, Anda mungkin berpikir Anda sudah membersihkan seluruh arena itu. Tetapi kenyataannya ada kemungkinan Anda masih menyisakan sedikit nanah, dan itu akan menjadi tempat berkembang biaknya jerawat yang semakin meradang serta lebih besar.

3. Menyebabkan jaringan parut dan lubang

Munculnya jerawat secara dini akan menghambat penyembuhan. Hal tersebut menyebabkan hilangnya jaringan yang mendatangkan bekas luka permanen. Semakin sering Anda menggaruk dan memencet jerawat, semakin besar juga risiko timbulnya jaringan parut. Selain itu, hal ini pun bisa menyebabkan pitting jika Anda tidak segera menghentikannya.

4. Menjadi korban hiperpigmentasi

Kapoor memperingatkan bahwa hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah salah satu efek samping umum dari jerawat yang pecah. Sementara hiperpigmentasi membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk hilang.

5. Mengundang lebih banyak jerawat

Nanah yang keluar dari jerawat akan bersentuhan dengan kulit. Adapun bakteri, minyak, dan kotoran yang terperangkap menyumbat pori-pori serta folikel rambut sehingga menyebabkan lebih banyak jerawat.

"Saya sarankan Anda membiarkan jerawat itu bertahan, yang biasanya 3-7 hari, dan memberi kesempatan pada kulit untuk sembuh. Namun jika masih muncul, pastikan Anda membersihkan area tersebut dengan pembersih wajah antibakteri, dan mengoleskan krim yang direkomendasikan dokter kulit," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus