Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernikahan Maia Estianty dengan Irwan Mussry yang berlangsung pada 29 Oktober 2018 di Jepang sempat menarik perhatian publik. Banyak masyarakat dunia maya yang berdoa untuk kebahagiaan Maia Estianty setelah menjanda selama 10 tahun.
Baca: Maia Estianty Sempat Dicecar Pertanyaan Saat Izin Menikah Lagi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita intimnya pernikahan Maia Estianty dengan Irwan Mussry pun tetap dikaitkan dengan mantan suami Maia Estianty, yang juga berprofesi sebagai musisi, Ahmad Dhani. Tidak berbeda dengan Ahmad Dhani, Irwan Mussry pun menyukai dunia musik. Pada akun Twitter dan Instagramnya, Irwan mencantumkan bahwa dia menyukai musik sebagai profilnya. Pengusaha yang lahir dan dibesarkan di Surabaya ini menghabiskan sebagian besar masa mudanya dengan menjadi anggota sebuah band dan berperan sebagai drummer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain kesamaan minat dalam hal musik, ada kesamaan pula di antara Ahmad Dhani dan Irwan Mussry dalam hal penampilan. Keduanya botak. Gaya plontos memang tetap menjadi gaya yang disukai beberapa pria. Mereka yang menggunduli kepalanya ternyata dianggap lebih maskulin dan dominan, juga lebih tinggi, kuat, dan berpotensi besar menjadi pemimpin. Hal itu merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Albert Mannes dari Universitas Pennsylvania yang diterbitkan pada Oktober 2012.Irwan Mussry dan Maia Estianty (instagram @irwanmussry).jpg
Kesimpulan ini didapatkan setelah Mannes, seorang dosen di Wharton School, Universitas Pennsylvania, melakukan tiga penelitian untuk mengetahui persepsi orang terhadap pria gundul. Hasil studi Mannes ini diterbitkan di jurnal Social Psychological and Personality Science.
Pada penelitian pertama, Mannes melibatkan 60 responden. Mereka diperlihatkan sekumpulan foto-foto pria dengan usia sebaya dan berpenampilan sama. Namun sebagian dari pria itu mencukur habis rambutnya, sementara sisanya berambut tebal.
Para responden kemudian menilai dalam hal seberapa kuat, berpengaruh, dan berwibawa pria-pria dalam foto itu. Hasilnya, pria dengan kepala digunduli menduduki peringkat pertama.
Kemudian, pada penelitian kedua, Mannes menunjukkan gambar empat pria. Setiap gambar pria ditunjukkan dua kali, pertama dengan rambut dan kedua tanpa rambut. Hasilnya, pria tanpa rambut tidak hanya dinilai lebih dominan, tetapi juga terlihat lebih tinggi dan 13 persen lebih kuat.
Pada penelitian terakhir, Mannes mendeskripsikan secara verbal dan tertulis dua macam pria, yakni yang berambut tebal dan dengan kepala digunduli. Sekali lagi, partisipan menilai pria dengan kepala digunduli itu lebih maskulin, kuat, dominan, dan potensi dalam memimpin lebih tinggi.Ahmad Dhani mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk sidang lanjutan perkara ujaran kebencian, Senin, 8 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
Mannes berteori bahwa keberanian untuk menggunduli kepala inilah yang membentuk persepsi tentang dominasi. Ia juga menemukan bahwa pria yang mengalami penipisan rambut dan membiarkannya begitu saja dinilai kurang dominan dibandingkan mereka yang berinisiatif untuk menggunduli kepalanya.
Tapi, ini bukan berarti setiap pria sebaiknya menggunduli rambutnya. Sebab, penelitian Mannes juga menunjukkan bahwa pria botak dianggap kurang atraktif dan terlihat lebih tua.
"Jadi pria yang mengalami kerontokan rambut secara alami dapat meningkatkan dominasi dan daya tariknya dengan mencukur rambutnya," kata Mannes yang juga berkepala gundul ini.
Baca: Intip Posting 3 Jagoan Ini Saat Sang Bunda Dinikahi Irwan Mussry
Ia mengatakan, hasil temuannya ini seharusnya membantu para pria yang mengalami kebotakan untuk merasa lebih baik dan berhenti merasa malu dengan kondisinya, seperti dikutip dari Time.
ANTARA | ALIA