Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain berolahaga, diet adalah cara yang dipilih untuk lebih sehat dan langsing. Ada beragam jenis diet yang dapat dilakukan, masing-masing memiliki kriteria dan pantangan sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum memulai diet, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Pasalnya, diet ekstrem justru bisa menimbulkan penyakit. Berikut empat jenis diet yang bisa dicoba. Salah satunya bisa dilakukan saat menjalankan puasa Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diet keto
Diet keto merupakan pola makan tinggi lemak dan protein tetapi rendah karbohidrat. Diet ini memungkinkan orang lebih cepat turun berat badan karena tubuh mampu mencapai fase ketosis. Pada saat itu, tubuh cenderung menggunakan lemak sebagai sumber energi dibandingkan karbohidrat. Hal ini berpengaruh pada penurunan kadar glikogen dan berat air yang banyak dikeluarkan dari dalam tubuh sehingga membuat berat badan mudah turun.
Intermittent fasting
Intermitten fasting adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu tetapi masih dapat mengonsumsi air putih. Perlu diingat, ada pembeda utama jenis diet intermitten fasting dengan diet lain. Jika diet lain menganjurkan untuk tidak mengonsumsi jenis makanan dengan kandungan tertentu, intermitten fasting membolehkan kita mengonsumsi apa pun dalam jangka waktu tertentu tetapi dengan tetap memperhatikan kandungan kalori yang dikonsumsi. Biasanya, metode ini menganjurkan untuk berpuasa makan selama 16 jam tetapi hal ini bukan menjadi pakem dan dapat disesuaikan dengan kemampuan setiap orang.
DASH
Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) merupakan diet yang menekankan pola makan rendah garam, gula, lemak, dan daging merah. Namun, konsep diet DASH tetap fokus pada buah-buahan, sayuran, yang dikombinasi dengan makanan rendah lemak yang memiliki sejumlah protein dan kaya vitamin. Diet ini mampu menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker, serta membantu mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
Food combining
Food combining merupakan diet yang mengklasifikasikan makanan ke berbagai kelompok, yakni karbohidat dan pati, buah-buahan, temasuk yang manis dan asam, sayuran, protein, dan lemak. Dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan menyehatkan tubuh.
Diet food combining juga mengklasifikasikan makanan sebagai makanan asam, basa, atau netral. Untuk mengikuti diet ini perlu membuat kombinasi makanan dari berbagai kategori ke dalam menu harian sehingga tubuh tidak memproduksi asam berlebih yang bisa memicu masalah kesehatan. Food combining bisa diterapkan saat puasa Ramadan.