Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak dan remaja memerlukan setidaknya 8 jam tidur setiap malam. Gangguan tidur dan kurang tidur dapat berdampak negatif pada kinerja anak-anak di sekolah, selama kegiatan ekstrakurikuler, dan dalam hubungan sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari WebMD, kurang tidur dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera, masalah perilaku, masalah suasana hati, masalah konsentrasi dan makan yang berlebihan.
Sementara itu menurut Healthline, kemarahan pada anak kecil sering kali merupakan tanda kurang tidur. Pada remaja, kurang tidur dapat menyebabkan perasaan depresi dan pikiran negatif tersembunyi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terkadang anak-anak butuh waktu untuk tenang sebelum tidur, tetapi jika anak Anda tampak mengalami banyak masalah, bisa jadi itu adalah gangguan tidur. Berikut beberapa gejala gangguan tidur pada anak dikutip dari Healthline:
- Berbaring di tempat tidur, meminta buku, lagu, minuman, atau pergi ke kamar mandi selama berjam-jam.
- Hanya tidur sekitar 90 menit, bahkan di malam hari.
- Mengeluh kakinya gatal di malam hari.
- Mendengkur keras.
Banyak anak yang kadang-kadang mengalami malam yang gelisah atau kurang tidur. Jika perilaku ini berlanjut selama beberapa malam, itu mungkin menandakan ada penyebab yang mendasarinya.
Pada siang hari, anak-anak yang kurang tidur juga mungkin menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Tampak lebih murung dan mudah tersinggung.
- Bertindak dengan cara yang lebih mengganggu.
- Menurunnya prestasi seperti biasanya di sekolah.
Pada hampir setiap tahap perkembangan, perubahan tubuh dan pikiran anak dapat menyebabkan mereka kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur. Gangguan tidur lainnya dapat disebabkan oleh hari yang sangat menyenangkan atau melelahkan yang membuat anak-anak terlalu gelisah untuk tidur nyenyak.
Makanan dan minuman yang mengandung kafein dapat membuat anak sulit tidur atau tetap tertidur. Lingkungan baru atau perubahan signifikan pada rutinitas juga dapat mengganggu.
Gangguan tidur lainnya dapat disebabkan oleh penyakit, alergi, dan beberapa kondisi seperti; sleep apnea, teror malam, tidur berjalan, dan restless leg syndrome (RLS).
Ciptakan asosiasi positif pada anak dengan waktu tidur. Daripada memarahinya karenabangun di malam hari, pertimbangkan untuk memberikan hadiah jika mereka terbangun pada waktu yang diharapkan (waktu ideal).
Orang tua dan pengasuh dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas tidur anak mereka. Perbaikan sederhana, seperti mencari kasur baru, dapat menambah kenyamanan anak Anda sepanjang malam. Otomatis mencegah gangguan tidur.
WEBMD I HEALTHLINE
Pilihan editor: Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun, Kok Bisa?