Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kedokteran olahraga Antonius Andi Kurniawan menjelaskan beberapa jenis cedera di sekitar kaki yang paling sering dialami oleh pelari. Riset yang diterbitkan di jurnal Sports Medicine pada 2014 menyebutkan cedera berlebihan merupakan yang paling sering dialami para pelari. Cedera berlebihan muncul dari akumulasi mikrotrauma dan disebabkan oleh ketegangan berulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kalau bicara sendi dan otot, paling sering adalah overuse injury. Tipe cedera ada dua, trauma dan overuse. Kalau trauma itu seperti keseleo. Kalau overuse karena ada repetitif movement dan akumulasi mikrotrauma ketegangan tulang sehingga menyebabkan cedera pada pelari,” kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Overuse injury biasanya menimbulkan rasa sakit di bagian depan lutut atau di sekitar tempurung lutut yang disebut dengan cedera runners knee. Nyeri pada bagian lutut ini juga dapat terjadi karena total kilometer jarak lari yang ditempuh per minggu cukup tinggi.
Andi menjelaskan olahraga lari memiliki hukum 10 persen peningkatan weekly mileage atau total kilometer dalam satu minggu tidak boleh melebihi 10 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Ia mengatakan pelari yang peningkatan total kilometer per minggu lebih dari 10 persen memiliki risiko cedera yang lebih tinggi.
“Misalnya saya lari empat kali (seminggu). Yang weekday, saya lari 5 kilometer kali tiga hari, kemudian yang weekend 10 km. Berarti total 25 km. Minggu depan saya tidak boleh lebih dari 27,5 km total kilometernya,” terang Andi.
Cedera lutut
Sementara cedera runners knee, Andi menambahkan jenis ini juga dapat disebabkan otot paha depan yang kaku, otot bokong (glutes) yang lemah, serta permukaan lari yang keras. Ada pula cedera plantar fasciitis yang tidak hanya dialami pelari tetapi juga orang-orang pada umumnya. Salah satu penyebab cedera ini adalah nyeri di tulang tumit, baik di bagian bawah atau belakang.
Plantar fasciitis juga timbul karena faktor berat badan berlebih, otot betis yang kaku atau lemah, berhubungan dengan telapak kaki datar, dan otot hamstring yang lemah. Jenis cedera lain adalah shin splint yang dapat terjadi ketika kaki mendarat pada tumit saat berlari sehingga menimbulkan nyeri di tulang kering bagian depan.
“Biasanya berhubungan dengan heel strike runners, kadar kelemahan dari sendi engkel dan otot tibialis aterior atau otot yang ada di depan. Kemudian biasanya pada saat sering downhill running, ada ketidakseimbangan otot kaki dan biasanya di permukaan keras,” kata Andi.
Selain itu, ada juga cedera illiotibial band syndrome (ITBS) berupa nyeri di sisi luar lutut. Cedera ini biasanya timbul karena lari terlalu cepat atau terlalu jauh, kurang pemanasan, berlari turun, otot bokong yang lemah, panjang kaki yang berbeda, atau panjang tungkai antara kanan dan kiri berbeda beberapa sentimeter.
Terakhir cedera achilles tendinitis, yaitu nyeri pada belakang tumit atau otot betis bagian bawah. Cedera ini biasanya karena otot betis yang kaku dan atau lemah, serta kenaikan jarak kilometer lari mingguan yang cukup tinggi.
Baca juga: Perbedaan Nyeri Otot DOMS dan Cedera