Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 2019 ini jatuh pada Sabtu, 9 November 2019. Hari lahir Rasulullah disambut baik oleh seluruh masyarakat muslim di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sambutan baik itu pun diwujudkan dalam makanan tradisional yang berbeda-beda di berbagai negara. Perbedaan jenis makanan pun disebabkan oleh perbedaan tradisi dan budaya dari masing-masing tempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut empat makanan tradisional dalam menyambut perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, seperti dilansir dari berbagai sumber.
India dan Pakistan
Saat perayaan Maulid Nabi, banyak masyarakat Islam di India dan Pakistan yang merayakannya dengan hidangan daging pedas. Biasanya, mereka memilih daging spesial berupa domba dan kambing. Untuk makanan penutup, mereka mengonsumsi Aseeda, yakni jeli yang terbuat dari tepung gandum dan disajikan bersama madu.
Mesir
Dalam menyambut hari lahir Nabi Muhammad SAW, masyarakat Islam di Mesir merayakannya dengan mengonsumsi makanan manis berupa boneka permen yang berbentuk pengantin wanita dan anak laki-laki yang sedang menunggang kuda.
Permen dibuat dari bahan gula keras agar bisa dinikmati anak-anak. Sebelumnya, boneka permen akan disajikan dengan hiasan kain dan aksesoris warna-warni.
Kenya
Masyarakat Islam di Kenya merayakan hari lahir Nabi Muhammad dengan aktivitas makan besar, terdiri dari makanan berat hingga penutup. Misalnya pilaf udang, terong kari, singkong dengan saus kelapa, hingga mangga dan paprika merah.
Lebanon dan Timur Tengah
Khusus untuk Lebanon dan Timur Tengah, masyarakat Islam akan merayakan hari lahir Nabi Muhammad dengan menikmati ayam panggang yang diisi dengan nasi. Bumbu rempah-rempah dengan domba giling dan tabbouleh juga disajikan. Untuk makanan penutup, masyarakat di Lebanon dan Timur Tengah memilih mshabbak atau baklava.