Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Memahami Lupus Ginjal dan Tandanya

Lupus nefritis adalah kelainan ginjal yang terjadi karena komplikasinya pada lupus. Derajat kelainan ginjal bisa bervariasi dari ringan sampai berat.

14 Mei 2022 | 22.12 WIB

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Perbesar
Ilustrasi ginjal. thestatesman.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada penelitian ilmiah menunjukkan 60 persen pasien lupus mengalami gangguan ginjal dan tidak selalu bergejala, terutama yang ringan. Memonitor kesehatan ginjal secara berkala sangat penting untuk pasien lupus. Karena itu, penting untuk deteksi dini dan penanganan lupus nefritis, seperti yang dijelaskan dr. Sandra Langow SpPD-KR dan dr. RA Adaninggar, SpPD melalui Instagram kolaborasi @sandrasinthya dan @drningz.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Lupus nefritis adalah kelainan ginjal yang terjadi karena komplikasinya pada lupus. Derajat kelainan ginjal bisa bervariasi dari ringan sampai berat. Pada awal tidak bergejala apa-apa. Gejala akan muncul setelah mulai terjadi gangguan yang cukup krusial. Kondisi ini dapat diobati dan dapat dicegah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan pemantauan teatur dan berkala, semua pasien lupus harus melakukan pemeriksaan berkala untuk deteksi dini kerusakan ginjal karena lupus. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:

-Pemeriksaan fisik umum, termasuk tekanan darah.
-Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
-Pemeriksaan urine untuk mengetahui adanya kebocoran protein dalam urine (proteinuria), adanya sedimen, baik sel darah merah maupun sel darah putih dalam urine.

Kriteria lupus ginjal menurut American College of Rheumatology (ACR):
-Kebocoran protein menetap (proteinuria) >0,5 gram/hari atau +3 dipstik dan atau adanya sedimen sel, misalnya sel darah merah, hemoglobin, granular, dan tubular.
-Pemeriksaan urine sewaktu, rasio kreatinin/protein lebih dari 0.5 dapat menggantikan pemeriksaan protein urine 24 jam.
-Catatan kondisi di atas menetap dan tidak ada sebab yang lain, misalnya infeksi.

Untuk menentukan level lupus nefritis, masing-masing membutuhkan terapi yang berbeda. Indikasi biopsi ginjal pada pasien lupus berdasarkan American College of Rheumatology:

-Peningkatan kreatinin serum tanpa ada sebab lain (infeksi, obat yang bisa mengganggu fungsi ginjal, kurang cairan).
-Proteinuria (kebocoran protein) > 1gram/24 jam.
-Kombinasi dua kondisi di bawah ini (dua kali pemeriksaan positif):

*Proteinuria >0.5 gram per 24 jam tambah darah (hematuria), >5 perlapang pandang.
*Proteinuria >0.5 gram per 24 jam dan silinder di urine.


Dengan pengobatan optimal sejak dini kita bisa mencegah kerusakan ginjal karena lupus ginjal. Pengobatan lupus ginjal bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung berat ringan kondisi. Obat yang digunakan adalah kortikosteroid, hidroksiklorokuin, dan obat imunosupresan, contohnya mikofenolat mofetil, azatioprin, siklofosfamid. Dapat juga diberikan obat ACE inhibitor, obat penurun kolesterol, obat pengencer darah sesuai indikasi.

Dokter yang merawat akan menentukan penanganan, tergantung kondisi. Pola hidup sehat pada umumnya juga penting. Hindari obesitas, pola makan sehat, dan olahraga teratur karena dapat membantu mengendalikan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Jangan minum obat penghilang nyeri, obat bebas, suplemen yang tidak terdaftar tanpa pengawasan dokter. Kerusakan ginjal sangat seriing terjadi karena hal ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus