Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Mengapa Hewan Peliharaan Tidak Selalu Membuat Kita Lebih Bahagia?

Dalam pandangan banyak orang, memiliki hewan peliharaan dianggap dapat meningkatkan kebahagiaan. Namun, apakah selalu benar demikian?

23 November 2023 | 02.00 WIB

Ilustrasi Kucing SavannahPrlog.org
Perbesar
Ilustrasi Kucing SavannahPrlog.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hewan peliharaan sering dianggap dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang. Namun, menurut studi terbaru, efek positif ini tidak selalu dialami oleh semua orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dilansir dari Psychology Today, hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kepemilikan hewan peliharaan dan kesejahteraan pemiliknya bersifat kompleks. Dalam sebuah tinjauan 54 penelitian, hanya 31% penelitian yang menemukan hubungan positif antara kepemilikan hewan peliharaan dan kesehatan mental pemiliknya, sedangkan 9% penelitian malah menemukan hubungan negatif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian terbaru oleh Chopik et al. (2023) menjelaskan peran hewan peliharaan dalam kesejahteraan selama pandemi dengan mempertimbangkan karakteristik baik dari hewan peliharaan maupun pemiliknya.

Sebanyak 767 peserta dari berbagai belahan dunia mengisi kuesioner tentang hewan peliharaan dan kesejahteraan mereka pada Mei 2020. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar kepemilikan hewan peliharaan tidak dapat memprediksi kesejahteraan pemiliknya.

Meskipun terdapat sedikit hubungan antara kepemilikan anjing dan kesejahteraan, seperti peningkatan kepuasan hidup, tujuan hidup, afek positif, dan penurunan depresi, efek-efek tersebut hilang setelah mengontrol karakteristik pemilik.

Hal ini menunjukkan bahwa orang dengan kesejahteraan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk memiliki anjing atau bahwa orang dengan karakteristik tertentu lebih bahagia dan cenderung memiliki anjing, bukan bahwa anjing membuat orang lebih bahagia.

Meskipun partisipan umumnya menulis tentang manfaat, respons kualitatif mengungkapkan baik manfaat maupun dampak buruk memiliki hewan peliharaan. Manfaatnya meliputi emosi positif, teman, kasih sayang, olahraga, hiburan, tujuan hidup, kegembiraan bagi orang lain, distraksi menyenangkan, kebahagiaan, dukungan emosional, dan koneksi sosial dengan pemilik hewan peliharaan lainnya.

Namun, dampak buruk seperti emosi negatif, rasa bersalah, kematian/kehilangan, gangguan pekerjaan, membersihkan kotoran hewan peliharaan, kesehatan yang memburuk karena kekhawatiran dan kurang tidur, serta biaya keuangan, turut menjelaskan mengapa kepemilikan hewan peliharaan tidak selalu menghasilkan kesejahteraan yang lebih besar.

Beberapa pemilik merasa bersalah karena tidak dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan hewan peliharaan mereka, sementara yang lain merasa stres karena membersihkan kotoran hewan atau khawatir tentang kesehatan hewan peliharaan. 

Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun banyak yang percaya bahwa hewan peliharaan membuat mereka lebih bahagia, kenyataannya lebih kompleks. Meskipun tanggapan kualitatif umumnya positif, hubungan kuantitatif antara kepemilikan hewan peliharaan dan kesejahteraan cenderung mendekati nol. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus