Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Coping mechanism atau mekanisme koping adalah strategi yang dilakukan seseorang untuk mengatasi stres. Mekanisme koping digunakan seseorang untuk menghadapi situasi yang menyebabkan stres. Disadari atau tidak, setiap orang bisa memiliki strategi mekanisme koping yang berbeda-beda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Verywell Health, mekanisme koping membantu mengurangi efek samping stres. Respons stres ini dipicu oleh peran "lari atau lawan" dari sistem saraf simpatik. Hal ini menyebabkan perubahan pada tubuh untuk membantu bersiap melarikan diri atau menghadapi potensi bahaya secara langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Efek samping dari respons stres pada tubuh yaitu:
- Peningkatan detak jantung
- Peningkatan pernapasan
- Tekanan darah lebih tinggi
- Peningkatan kewaspadaan
- Indra yang meningkat
- Pelepasan glukosa (gula) ke dalam aliran darah untuk energi
- Perubahan fisiologis saat berada dalam situasi berbahaya.
Dilansir dari laman Good Therapy, mekanisme koping terbagi menjadi dua, yakni mekanisme koping baik (adaptif) dan mekanisme koping buruk (maladaptif). Mekanisme koping baik merupakan perilaku koping yang mengarah pada penyelesaian masalah dengan cara mengurangi stres dan bahaya yang dirasakan oleh seseorang. Berikut bentuknya:
- Dukungan
Membicarakan suatu hal yang membuat stres dengan orang yang mendukung bisa menjadi cara yang efektif untuk mengelola stres. Mencari dukungan eksternal alih-alih mengasingkan diri dan menginternalisasi efek stres dapat sangat mengurangi efek negatif dari situasi yang sulit.
- Relaksasi
Melakukan sejumlah kegiatan santai dapat membantu seseorang mengatasi stres. Kegiatan relaksasi dapat mencakup latihan meditasi, relaksasi otot progresif atau teknik menenangkan lainnya, duduk di alam, atau mendengarkan musik lembut.
- Pemecahan masalah
Mekanisme koping ini melibatkan identifikasi masalah yang menyebabkan stres dan kemudian mengembangkan dan menerapkan beberapa solusi potensial untuk mengelolanya secara efektif.
- Humor
Mekanisme koping ini dapat meringankan situasi stres yang membantu seseorang untuk mempertahankan perspektif dan mencegah situasi menjadi berlebihan.
- Aktivitas fisik
Berolahraga dapat berfungsi sebagai bentuk pereda stres yang alami dan sehat. Berlari, yoga, berenang, berjalan, menari, olahraga tim, dan banyak jenis aktivitas fisik lainnya dapat membantu orang mengatasi stres dan efek lanjutan dari peristiwa traumatis.
Beberapa bentuk mekanisme koping maladaptif yang umum dilakukan yaitu:
- Melarikan diri
Untuk mengatasi kecemasan atau stres, beberapa orang mungkin menarik diri dari teman dan menjadi terisolasi secara sosial. Mereka asyik sendiri dalam aktivitas soliter seperti menonton televisi, membaca, atau menghabiskan waktu secara online.
- Menenangkan diri dengan cara yang tidak sehat
Makan secara berlebihan, minum minuman keras atau penggunaaan internet yang berlebihan biasanya dilakukan seseorang untuk meredakan stres. Hal ini perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan kecanduan.
- Mati rasa
Seseorang yang tengah stres seringkali menenangkan diri dengan cara membuat dirinya seolah mati rasa. Mereka cenderung akan mencari aktivitas untuk membuat mereka tidak stres. Seperti mengkonsumsi makanan cepat saji, mengkonsumsi alkohol dan narkoba.
- Dorongan dan pengambilan risiko
Stres dapat menyebabkan beberapa orang mencari dorongan adrenalin melalui perilaku kompulsif atau pengambilan risiko seperti berjudi, seks yang tidak aman, bereksperimen dengan narkoba, pencurian, atau mengemudi dengan sembrono.
- Menyakiti diri sendiri
Seseorang akan melakukan perilaku menyakiti diri sendiri untuk mengatasi stres atau trauma ekstrem.
Pilihan Editor: Mengenal Mekanisme Koping untuk Mengatasi Stres