Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesadaran orang tua sejak anak masih janin, kemudian melewati proses pertumbuhan hingga mandiri perlu ditingkatkan. Begitu disebutkan dokter spesialis gizi klinik, Juwalita Surapsari di Jakarta, Jumat 20 April 2018.
Faktanya, misalnya, sampai sekarang, masih banyak orangtua yang masih meremehkan bahkan mengabaikan penyakit infeksi cacing. "Menganggap bahwa masalah tersebut adalah hal lumrah. Padahal, infeksi cacingan yang dibiarkan dapat berdampak pada tumbuh kembang anak," katanya. Disebutkan juga bahwa infeksi cacing memiliki dampak besar terhadap risiko stunting pada anak.
Baca juga:
Menu Kuliner Akhir Pekan: Jangan Lupa Bumbu Kari, Ini Manfaatnya
Seperti Apa Rasa Kopi Ganja ala Budi Waseso? Ini Jawabnya
Hari Kartini 2018 : Mengapa Wanita Harus Seperti Kucing?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juwalita menjelaskan bahwa permasalahan infeksi cacing dan stunting tersebut dapat diintervensi. “Selama fase kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan masa yang sangat responsif terhadap pengobatan cacing.”katanya. Tak heran jika pengontrolan kondisi janin ini membutuhkan kesadaran calon ibu terhadap kebutuhan gizinya.
Mulai dari janin selama dikandungan, anak akan mengambil semua zat gizi dari makanan yg dikonsumsi ibu. “Intinya, kesadaran ibu dan kebiasaan konsumsi asupan makanan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak mulai dari dalam kandungan sampai lahir dan bertumbuh.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terpenting yang dapat dilakukan adalah menerapkan nutrisi 1000 hari pertama kehidupan,” ucap dokter yang juga berpraktek di RS Pelni dan Prodia Health Care Bintaro ini.
Maksudnya adalah fokus pemberian nutrisi kepada bayi sejak ia lahir. Dari mulai lahir hingga usia enam bulan, satu-satunya makanan paling lengkap nutrisi dan gizi yang baik untuk bayi adalah ASI. “ASI adalah superfood. Karena itu, bayi harus mendapat asupan ASI yang cukup.”
Kemudian, setelah melewati usia enam bulan, bayi mulai harus mencari sumber gizi dari makanan lain. “Hal ini karena, bayi mulai membutuhkan gizi yang tidak cukup didapatnya dari ASI,” kata Juwalita.
Begitu seterusnya dalam usia enam sampai 12 bulan bayi harus tetap mendapatkan ASI dari ibu dan juga sumber makanan lain. Tetapi, kandungan gizi dari sumber lain harus diperhatikan juga.